Malaysia Terlalu Kecil untuk Jadi Lawan Setara Indonesia
Tragedi bom di Jakarta dimanfaatkan betul oleh Malaysia untuk promosi habis ke mata Dunia. Dari klaim kesuksesan mereka menjadi tuan rumah Manchester United karena "Malaysia is the Truly Asia". Karikatur "Senyum Kambing" di sebuah media Malaysiameledek Indonesia: MalaysiaTewas dengan MU 2-3. Tak apa kalau kalah bermaruah.Tak seperti di Indon tewas 9 orang including 4 foreigner.
Malaysiaitu terlalu gede rasa. Baru saja menjadi OKB (Orang Kaya Baru) sudah merasa melampaui Indonesia segalanya. Boleh kalah sama negeri lain termasuk tetangganya Singapura, tetapi Malaysia tak boleh kalah sama Indonesia untuk segalanya.
Namun pada sisi lain, mereka boleh jadi sebenarnya merasa rendah diri juga sama Indonesia. Maklum semenanjung Malaysia Barat dan Malaysia Timur jaman dulu adalah termasuk dalam kekuasaan kerajaan Majapahit. Kekuasaan Majapahit sangat luas sampai meliputi Kawasan Hujung Medini yakni: Pahang, Langkasuka, Saimwang, Kelantan, Trengganu, Johor, Paka, Muar, Dungun, Tumasik (Singapura sekarang), Kelang, Kedah, Jerai, Kanjapiniran dan juga Malano yang meliputi Serawak (Malaysia Timur sekarang), Mindanao dan Tawao (Slamet Mulyana, “Pupuh XIII, XIV, dan XV dari kitab Nagarakretagama, Majapahit”, Jakarta 1979: 279-280). Di samping itu, Nagarakretagama menginformasikan negara-negara yang bukan “jajahan” Majapahit tetapi sahabat Majapahit yakni negeri-negeri Siam, Ayudyapura, Darma Nagari, Marutma, Rajapura, Singanagari, Campa, Kamboja dan Yawana (Pupuh XV, bait 1).
Susahnya, generasi baru Malaysiaitu tahunya Indonesia adalah yang ada urusannya dengan masalah ecek-ecek. Yakni tak jauh dari urusan pembantu rumah tangga; tukang masak, tukang nyuapin makan dan mandiin anak-anak Melayu; tukang pembersih lantai dan toilet di gedung perkantoran; tukang kebun kelapa sawit; pekerja kasar industri konstruksi dan sebagainya. Bahkan penyeluk (copet), rampok dan pelaku kejahatan lainnya dituduhkan semuanya sebagai kerjaan orang Indon (begitu mereka menyebut Indonesia). Pokoknya dalam mindset mereka, Indonesia ini negara kelas dua.
Generasi baru Malaysia itu tidak tahu atau sengaja pura-pura tidak tahu, bahwa sejak tahun 1968, orang tua mereka yang sekarang menduduki jabatan menteri, pejabat tinggi kerajaan, pengusaha, para akademisi universiti-universiti di Malaysia banyak belajar ke Indonesia; ke ITB, UI, UGM, Unpad, IKIP, IAIN. Bahkan mahasiswa Malaysia pun sekarang banyak belajar terutama di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi di universitas-universitas di Indonesia, dengan prestasi yang biasa-biasa saja. Indonesia adalah negara dengan penduduk 240 juta orang adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah India dan Amerika Serikat. Indonesia adalah negara yang memiliki kebebasan pers yang sama dengan di Amerika Serikat, kecuali tak boleh menerbitkan dan memperdagangkan majalah pornografi dan tidak boleh memproduksi, memperdagangkan dan menyiarkan film pornografi. Indonesia ini 1 dari 4 negara di Asia yang bersama Cina, India dan Korea Selatan masuk G-20 Dunia.
Indonesia adalah anomali bagi negara-negara maju produsen barang mewah, pesawat jet dan helikopter pribadi, high-end car, barang-barang elektronik super mewah, hig-end consumer goods, apartemen super mewah, jasa kesehatan kelas VVIP, event dan jasa olahraga golf dan lain-lain. Mengapa? Karena Indonesia adalah konsumen terbesar mereka. Karena penduduknya banyak, para orang kaya Indonesia tarohlah jumlahnya 10%-nya saja ini berarti hampir 25 juta orang. Itu sama saja dengan seluruh jumlah penduduk Malaysia itu sendiri, baik yang kayanya maupun yang miskinnya. Atau jumlah orang kaya Indonesia itu sama juga dengan seluruh penduduk benua Australia. Atau jumlah orang kaya Indonesia itu juga sama dengan lima kali penduduk seluruh Singapura. Mayoritas yang menaruh uang di bank-bank Singapura adalah orang Indonesia. Yang beli apartemen di kawasan elite Kuala Lumpur, Singapura, Melbourne, Sydney dan Perth itu orang kaya Indonesia. Yang berobat ke hospital di Penang, Kuala Lumpur dan Singapura itu orang kaya Indonesia. Indonesia ini tak ada matinye!!!
Masalahnya karena size Indonesia adalah besar. Maka problema yang dihadapi Indonesia adalah sangat kompleks. Sangat berbeda jauh dengan problema yang dihadapi Malaysia, yang penduduknya saja cuma 23 juta orang, yakni sama saja dengan jumlah penduduk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Yang dihadapi Indonesia adalah harus memerangi KKN (Korupsi-Kolusi-Nepotisme) yang luar biasa rusak dan zalimnya diwariskan oleh rejim Soeharto, termasuk larinya uang BLBI senilai lebih dari Rp. 700 triliun entah kemana. Indonesia harus melawan kemiskinan dan kesehatan yang jelek karena utang yang dibuat oleh rejim Soeharto melebihi US$ 100 milyar. Indonesia harus melawan kebodohan karena mewariskan dana pendidikan yang sangat kecil oleh rejim Soeharto. Indonesia itu harus berjuang berat melawan Multinational Corporation (MNC) yang telah mengeksploitasi sumberdaya alam Indonesia secara biadab. Sehingga lingkungan rusak berat, karena mereka seolah merasa telah memiliki legalitas kuat dari “Contract of Works” yang dibuat oleh rejim Soeharto.
Oleh karena itu, awal dari segala awal kita bekerja membangun Indonesa yang besar dalam kenyataannya kelak adalah kita harus membangun 3 (tiga) pilar utama yakni HUKUM, PENDIDIKAN dan KEBUDAYAAN, KEWIRAUSAHAAN. Kita harus dukung sepenuhnya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Karena institusi hukum lainnya Kepolisian, Kejaksaan dan Kehakiman kinerjanya sangat jauh dari memuasakan. KPK sebuah komisi independen yang masih dipercaya Rakyat Indonesia untuk memberantas KKN, sekaligus memberikan efek terhadap pencegahan KKN. Sehingga diharapkan Hukum benar-benar dapat ditegakkan, dijalankan dengan adil dan efektif. Ini akan berefek terhadap semakin perlunya Birokrasi Pemerintahan direformasi total. Dana Pendidikan dan Kebudayaan yang mulai meningkat harus diawasi agar penggunaannya tepat sasaran dan efektif. Dana Kesehatan melalui Jamkesmas dan Jaminan Sosial harus ditingkatkan agar rakyat tak mampu, akan mendapatkan haknya berobat gratis berdasarkan konstitusi. Sehingga secara jangka panjang sumberdaya manusia Indonesia menjadi sehat dan pintar. Infra-struktur harus dibangun agar proses produksi dan arus barang lancar, sehingga ekonomi menggeliat. Belanja barang Pemerintah harus semakin diarahkan untuk sebanyak mungkin dibelanjakan untuk produk-produk hasil produksi dalam negeri karena sumberdaya manusia Indonesia juga sudah menguasai teknologi sendiri. Dan ini akan menggerakkan ekonomi para Wirausaha Sejati Indonesia sendiri, yang membuka kesempatan kerja yang seluas-luasnya, yang membuat rakyat Indonesia bermartabat karena memiliki pekerjaan yang dapat menghidupi sanak keluarganya. Dan Wirausaha Sejati ini akan menggelinding populasinya untuk menjadi agen perubahan. Dunia perbankan harus dibangun berdasarkan kemampuan menjaga kepercayaan nasabah dan memberikan dukungan konstruktif dengan tingkat suku bunga yang relatif rendah bagi para wirausaha nasional. Dengan demikian Indonesia secara bertahap akan mengurangi ketergantungan terhadap sumber-sumber keuangan negara asing atau sumber-sumber keuangan rente tinggi.
Termasuk tentunya belanja alutsista bagi TNI dan Polri harus sebagian besar hasil produk buatan Indonesia sendiri, yang dibuat di pusat industri-industri strategis. Sehingga secara bertahap Indonesia memiliki alutsista yang memadai yang memiliki efek deteren atau kemampuan menggetarkan musuh-musuh kita. Yang mampu mengawasi perairan Indonesia yang terluas di dunia yang sangat kaya sumberdaya hayati yang terbarukan dan sangat kaya pula sumberdaya alam tak terbarukan seperti minyak, gas dan mineral lainnya. Dengan Indonesia memiliki kekuatan alutsista yang kuat, negara asing akan mengurungkan niatnya untuk melakukan kejahatan di seluruh wilayah darat dan perairan Indonesia.
Siap Perang Melawan Malaysia
Dari segi sumberdaya manusia, Malaysia itu jelas kalah jumlah orang pintarnya sama orang Indonesia. Indonesia itu kaya akan talenta anak mudanya yang memenangi begitu banyak kejohanan level dunia di bidang sains, teknologi dan seni budaya. Sedangkan Malaysia mana? Malaysia hanya penggembira saja. Apalagi para cendekiawan Malaysia sangat kasihan tertekan batin dan pikirannya karena tak memiliki kebebasan berekspresi, mereka takut ditangkap dan dipenjarakan tanpa melalui proses pengadilan oleh Pemerintah Kerajaan Malaysia berdasarkan ISA (Internal Security Act).
Semua universiti Malaysia yang dinilai oleh the TIMES Higher Education QS (Inggris) maupun Webometrics (Spanyol) dan lembaga pemeringkat internasional lainnya pada tahun 2009 ini, “apple to apple: kalah sama ITB, UI, UGM. Padahal dana pendidikan mereka 10 kali jauh lebih besar dari Indonesia. Sejak tahun 1968, mereka yang sekarang menduduki jabatan menteri dan pejabat tinggi kerajaan Malaysia adalah banyak belajar ke Indonesia; ke ITB, UI, UGM, Unpad, IKIP, IAIN. Mahasiswa Malaysia pun sekarang banyak belajar terutama di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi di universitas-universitas di Indonesia, dengan prestasi yang biasa-biasa saja.
Untuk Alutsista, Malaysia merupakan konsumen CN 235 buatan PT. DI, Bandung dengan memiliki 8 pesawat. Yakni CN235 MPA (Maritime Patrol Aircraft) atau versi Militer sebanyak 4 buah, CN235 versi Navigation Trainer 2 buah dan CN235 versi VIP 2 buah. Jumlah seluruh CN 235 Malaysia adalah sama dengan jumlah pesawat CN 235 yang dimiliki oleh TNI AU.
Namun Malaysia masih berkeinginan untuk membeli 6 buah lagi CN 235 MPA, kata Menteri Pertahanan Malaysia Dato Seri Ahmad Zahid bin Hamidi ketika berkunjung ke PT. DI Bandung akhir Juni 2009 lalu. (Seputar Indonesia, 12 Juli 2009, halaman 11). Menteri Pertahanan Malaysia ini juga berminat membeli kendaraan Panser 6x6 yang bermutu tinggi buatan PT. Pindad, Bandung.
Sekarang Malaysia kaya, ya boleh-boleh saja belanja sebanyak-banyaknya alutsista mereka dari Amerika Serikat, Rusia dan lain-lain termasuk dari Indonesia. Tetapi Malaysia semuanya mengimpor, tak mampu membuat alutsista sendiri. Jadi nantinya Malaysia akan memiliki ketergantungan secara teknologi. Sedangkan Indonesia sudah memiliki infrastruktur industri pesawat terbang dan industri-industri strategis lainnya, sehingga bila dana sudah tersedia tinggal mengembangkan skala industrinya saja. Karena sudah cukup memiliki kemampuan yang berjenjang cara pencapaian sebelumnya yakni mulai bekerja berdasarkan pembelian lisensi, melakukan improvement terus menerus dan inovasi, maka tidak akan terlalu sulit bagi Indonesa untuk membuat berskuadron-skuadron pesawat teknologi madya maupun pesawat berteknologi tinggi sekelas jet, minimal sekelas N250 dibuat di PT. DI.
Malaysia ngebet ingin membeli 6 buah lagi CN 235 MPA, karena pesawat buatan PT.DI ini adalah terbaik di kelasnya di dunia. Inovasi 40 insinyur PT. DI adalah mampu menambah persenjataan lengkap seperti rudal dan teknologi radar yang dapat mendeteksi dan melumpuhkan kapal selam. Jadi kalau TNI mengawal Ambalat cukup ditambah satu saja CN235 MPA versi militer ini (disamping armada TNI AL dan pasukan Marinir yang ada) untuk mengusir kapal selam dan kapal perang Malaysia lainnya.
Tak mengherankan bila Korea Selatan merupakan pembeli dan pemakai CN 235 MPA atau versi militer. Korea Selatan membayarnya sebagian dengan barter kapal-kapal patroli cepat dan sebagian besar dengan cash. Korea Selatan memiliki CN 235 MPA 6 buah dan CN 235 versi VIP 2 buah. Bahkan sekarang PT. DI sedang menyelesaikan 8 buah pesawat CN 235 MPA pesanan dari Korean Coast Guard! Turki memakai pesawat CN 235 untuk pesawat VVIP Pemerintah Turki dan CN 235 MPA untuk keperluan patroli pantai. Uni Arab Emirat memiliki CN 235 versi Militer 6 buah dilengkapi dengan Night Vision Google. Pakistan memiliki CN235 MPA sebanyak 6 buah. Thailand memakai CN 235 versi Rain Making untuk keperluan pertanian. Burkina Faso dan Brunei Darrusalam masing-masing memiliki satu buah CN235 MPA. Bahkan negara adidaya Amerika Serikat memilih CN235 sebagai pesawat pilihan bagi US Coast Guard untuk menjaga perairan AS, dimana pembeliannya dari EADS disertai kerjasama produksi di AS.
Pembeli dari Indonesia sendiri, disamping TNI yang memang telah lama membeli dan memakainya adalah kalangan swasta nasional. Konglomerat pemilik Artha Graha Group, Tommy Winata baru saja membeli masing-masing satu unit NC 212 dan NAS 332. Sekarang PT. DI sedang mengerjakan pesanan TNI-AU sebanyak 3 buah helikopter Super Puma. Dalam waktu dekat ini BP Migas juga sudah berniat membeli Produk PT DI ini.
Roket RX-420, Kapal Selam dan Fregat
Roket RX-420 yang telah diluncurkan LAPAN, Indonesia awal Juli 2009 lalu menggetarkan Australia, Singapura, Brunei Darussalam dan Malaysia (Tribun Batam, 2 Juli 2009 atau bisa dilihat juga di http://www.tribunbatam.co.id/). Harian “The Straits Time” (Singapore) dan “The Sydney Morning Herald” (Australia), dan media Brunei Darussalam memuat cukup panjang lebar tentang berita peluncuran roket RX-420 Lapan, Indonesia ini. Disamping kajian-kajian dari institusi pertahanan mereka.
Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor.
Mengapa malah menjadi buah bibir di Australia, Singapura, Brunei Darussalan dan Malaysia? Karena keberhasilan peluncuran roket Indonesia ini ke depan akan membawa Indonesia mampu mendorong dan mengantarkan satelit Indonesia bernama Nano Satellite sejauh 3.600 km ke angkasa. Satelit Indonesia ini nanti akan berada pada ketinggian 300 km dan kecepatan 7,8 km per detik. Bila ini terlaksana Indonesia akan menjadi negara yang bisa menerbangkan satelit sendiri dengan produk buatan sendiri. Indonesia dengan demikian akan masuk exclusive member "Asian Satellite Club" bersama Cina, Korea Utara, Jepang, India dan Iran.
Kekhawatiran Australia, Singapura dan Malaysia ini masuk akal, bukan? Kalau saja Indonesia mampu mendorong satelit sampai 3.600 km untuk keperluan damai atau keperluan macam-macam tergantung kesepakatan rakyat Indonesia saja. Maka otomatis pekerjaan ecek-ecek bagi Indonesia untuk mampu meluncurkan roket sejauh 190 km sampai 350 km untuk keperluan militer, bakal sangat mengancam mereka sekarang ini pun juga!!! Kalau tempat peluncurannya ditempatkan di Batam atau Bintan, maka Singapura dan Malaysia Barat sudah gemetaran bakal kena roket Indonesia. Dan kalau ditempatkan di sepanjang perbatasan Kalimantan Indonesia dengan Malaysia Timur, maka si OKB Malaysia tak akan pernah berpikir ngerampok Ambalat. Akan hal Australia, mereka ada rasa takutnya juga. Bahwa mitos ada musuh dari Utara yakni Indonesia itu, memang bukan sekedar mitos tetapi sungguh ancaman nyata di masa depan dekat.
Asalkan pemerintah mendukung sepenuhnya masalah pendanaannya. Para insinyur-insinyur PT. PAL, Surabaya telah memiliki kemampuan untuk membuat kapal jenis Fregat bertonase besar bahkan juga Kapal Selam.
Nah, jangan terlalu mengecilkan Indonesia kalau sudah berkaitan dengan negara asing. Walau bagaimanapun Indonesia adalah negara yang kita cintai, yang harus kita bangun bersama. Indonesia itu memiliki tradisi besar sebagai Bangsa Pejuang. Kita sebagai Rakyat dianjurkan bahkan diwajibkan untuk berkontribusi bagi kemajuan Indonesia berdasarkan perannya masing-masing. Kita boleh mengkritik habis Indonesia tetapi secara konstruktif dan bertanggung-jawab, sehingga bermanfaat bagi kemajuan Indonesia. Tetapi sekali kalau sudah ada kepentingan asing bermain disini, kita semua total harus memiliki keberpihakan yakni membela bangsa Indonesia.
Oleh Cardiyan HIS
http://politikana.com/
31 Agustus 2009 pukul 04.46
HIDUP INDONESIA
31 Agustus 2009 pukul 05.43
Artikelnya bagus banget bos!!
31 Agustus 2009 pukul 06.09
la ..iyalah sob......pasti dong...
hanya sebuah ingus.....
31 Agustus 2009 pukul 06.11
nice artikle... sob..teruskan ... malaysia memang masih terlalu kecil untuk menandingi indonesia raya!!! salam indonesia..
31 Agustus 2009 pukul 21.16
Malingsia is easy
1 September 2009 pukul 07.13
Malaysia sesungguhnya adalah sebuah negara BAJAKAN mengapa??? karena kebudayaan mereka adalah hasil bajakan dari negara kita,,, bahkan lagu kebangsaan merekapun ngebajak lagu Terang Bulan yang jelas-jelas karya besar anak bangsa
1 September 2009 pukul 07.18
Semakin lama semakin sombong aja mereka...
1 September 2009 pukul 12.07
yup tul, semestinya para petinggi kita menyadarinya. Indonesia tak boleh dilecehkan...
Ganyang Malaysia, Hidup melawan atau mati tertindas.
1 September 2009 pukul 12.25
saya sangat bangga terhadap Indonesia yang mempunyai SDM & SDA yang berkualitas.
Mungkin saat ini Indonesia sudah terluka parah oleh penguasanya yang dulu memimpin.
mudah2an saja luka yang parah itu dapat berangsur-angsur pulih dan dapat bangkit kembali menjadi Bangsa yang maju dan kuat.
Amin...
1 September 2009 pukul 12.53
mantap sob
1 September 2009 pukul 13.01
TOP!!! Merdeka!!!
1 September 2009 pukul 20.21
Oke banget bro... Indonesia bangsa besar yang ga pernah kalah sama retorika bangsa lain yang notabene bangsa kerdil...
1 September 2009 pukul 20.42
hahaha...bener juga tuh mas
pake aja roket yang baru kita buat untuk ngebom malaysial
1 September 2009 pukul 20.45
bener juga tuh mas
biar pendidikan kita anggarannya rendah trus sekolah kita reot-reot tetap terbukti kita yang paling cerdas.
cuman kadang kita terlalu emosi untuk hal yang bisa dipikirkan dengan kepala dingin
1 September 2009 pukul 21.19
kita gampang diadu domba, MELAYU vs MELAYU, siapa yg beruntung? kekayaan dicuri bank century ke non-melayu spoor 5 trilyun mahasiswa amin saja? penyksa TKW Nirmala Bonat : YIM PEK HA, penyiksa TKW Siti Hadjar di : Michelle HOU WAN HOK, dll siapa yg buat iklan tari pendet dan apa acara Enigmatic (tempat iklan ini) dipunyai melayu?
2 September 2009 pukul 05.26
100% agree with this post
2 September 2009 pukul 16.09
Btw aku copas nich kang diprafangga bloging tidak lupa saya sertakan sumber thx B4.
dan sebagai rasa trimakasih saya untuk sumber artkel ini saya jotoskiss dah hehe...
2 September 2009 pukul 19.55
"Nasionalisme kita di persimpangan jalan", itu salah satu headline di metro tv ketika memperingati kemerdekaan indonesia 17 agustus.
Kalo melihat perselisihan kita dengan malaysia, sepertinya nasionalisme kita tdk di persimpangan jalan. Malah menurutku, rasa nasionalisme kita bener2 bikin salut.
Yang menjadi masalah besar bangsa ini sebenernya adalah banyaknya mulut yang harus di kasih makan. Tapi dlm hal prestasi, kita bener2 jauh mengalahkan malaysia. Lihat saya generasi muda kita di olimpiade science, kejuaraan robotika yang bisa menegakkan kepala di dunia internasional. Jangan lupa juga,musik2 indonesia yang mendominasi dunia musik malaysia. Sampai2 pemerintah malaysia mengeluarkan peraturan tentang pembatasan penjualan musik2 dari indonesia demi menjaga eksistensi musisi meraka.
Bagaimanapun kita adalah bangsa yang besar, jangan kalah oleh malaysia. MERDEKA
3 September 2009 pukul 08.02
malaysia sekecil UPIL gw...!
3 September 2009 pukul 11.45
Thanks,for visiting my blog and posting your comment.
A very informative post. I agree with you......... keep posting.
3 September 2009 pukul 20.02
hati-hati nanti buatan PT. PINDAD dan CN kita diakui kalo itu buatan mereka..dan dipateni lagi...
kasian ya...kaya anak angsa mencari induknya...
hahahaa..negara muslim tapi kelakuan bejat...
tki dipukuli tanpa rasa kemanusiaan, emangnya di Islam diajari ya cara membunuh sesama...
kalo mau yang bener2 penjahat bung
4 September 2009 pukul 05.41
Nah makanya kita sendiri sebagai bangsa dan rakyat Indonesia harus bangga dan melestarikan budaya,bahasa bangsa sendiri, jangan sok kebarat-baratan, akhirnya budaya kita dipateni org lain dech... baru tuh ribut...
5 September 2009 pukul 00.47
awesome article., pada belagu emg anak2 baru malingsia., go indonesia !!
5 September 2009 pukul 06.22
Malingsial BEGO....
taunya cuma mengklaim karya Anak Bangsa...
Ayo.. Save Our Nation..
Hidup Indonesia..
5 September 2009 pukul 06.23
Ayo selamatkan karya - karya Anak Bangsa serta Seni Budaya Bangsa Indonesia....
6 September 2009 pukul 04.47
malaysia itu emang brengsekkkk
6 September 2009 pukul 17.51
malysia thu bisanya cuma bikin Lembaga ketatanegara'an BTD ( Badan Teroris Dunia )
jadi KITA sebagai indonesia'n people KITA harus bangga karna semua negara di dunia menengok ke negara KITA,Sebab ANDROID bkinan MALAYSIA yang meresahkan DUNIA(Nurdin M.Top&Dr.ashari)mati ditangan IBU PERTIWI.
MALIAYSIA thu bisanya cuma KLAIM kreasi INDONESIA aja,gak punya kreasi sendiri,coba ciptain sendiri KREASI KAMU MONYeT(malaysia)
katanya NEGARA kaya tapi kok gak bisa bikin KREASI sendiri yang ada cuma ngeKLAIM aja,
yah....pesanku buat anak bangsa MALAISIA thu,STUPID OF THE COUNTRY
masa lagu DAERAH(INDONESIA)di jadikan lagu KEBANGSA'AN mereka!
hehehehehe...........
BODO...........!!!
6 September 2009 pukul 17.56
KK. Gw suka artikelnya..
izin Copy Paste Wat d Kasih Tau Ke Temen temen ya...
Terusin y kk..
^_^
6 September 2009 pukul 23.20
setuju banget bro, malaysia itu terlalu kecil untuk jadi lawan indonesia, tapi menurut sy indonesia juga perlu ketegasan, jangan biarkan negara kecil meremehkan indonesia, kayak anak kecil yang bandel kan bukan berarti harus digebukin sampe babak belur, cukup disentil kupingnya saja biar bisa menghargai orang lain, jangan cuma dibilangin kalo sudah ga bisa dibilangin percuma...
tentu saja akan memalukan kalo indonesia harus melawan malaysia dengan segenap pasukan gagah beraninya hanya untuk menggempur negara sekecil itu, tapi akan lebih memalukan lagi kalo indonesia cuma diam saja direndahkan oleh malaysia
8 September 2009 pukul 10.47
hek eleh...walau indonesia negara besar pun ....rakyatnya kebanyakan tidak ada akal yg cukup... adakah patut tarian pendet pun menjadi hal..org malaysia tak hingin tarian pendet bodoh negara kamu itu.... kebanyakan rakyat negara kamu itu nasionalis tahi kucing... masakan bangga dengan negara besar tapi akalnya tidak panjang....
8 September 2009 pukul 22.09
keren bgt sob artikel u, ane banyak belajar dari sini dan semakin cinta dengan bangsa Indonesia...
teruslah berjuang bangsa indonesia untuk mengukir prestasi di mata dunia mencuri perhatian dengan segudang ilmu yang dihasilkan anak bangsa...
I love you Indonesia..
13 September 2009 pukul 01.06
malaysia mang terlalu kecil utk negara ini...mereka tidak tahu diri
15 September 2009 pukul 06.29
malingsia sh*t! pa lagi orang2 departemen2 di malaysia, oleh rajanya mereka slalu ditanamkan rasa sombong terhadap orang2 dari indonesia, jika ada yg bilang indonesia mau aja diadu ama malaysia alias melayu vs melayu itu sh*t, coz emang kenyataanya malaysia itu sombong dan belagu juga lupa diri!
17 September 2009 pukul 03.14
assalamualaikum...
saya sbg warga Malaysia amat marah dgn artikel yg memperkecilkan negara darah kami...
memang benar kami punyai cendekiawan yg sedikit berbanding negara anda.. tp sedarlah bahawa nisbah cendekiawan dgn penduduk negara kami adalah lbih tinggi berbanding negara anda.. anda punyai cendekiawan yg ramai,, tp nisbah (ratio) nya tidak memadai dengan bilangan penduduk anda yg ramai...
17 September 2009 pukul 03.16
assalamualaikum...
bercakap tentang pekerja indonesia di MALAYSIA…
terdapat 1.12 juta rakyat indonesia yg bekerja di malaysia secara sah dan masih terdapat ramai lagi yg bekerja tanpa permit yang sah.. ini telah mnyebabkan hampir 2 juta rakyat malaysia tidak mempunya pekerjaan… kerajaan malaysia juga telah membelanjakan RM 1.169 juta (3,315,149,599.14 rupiah) setiap hari untuk mnguruskan pedatang haram di malaysia (lebih 50% rakyat indonesia).. selain itu,, pendatang haram ini juga mencetuskan 20% kes jenayah di malaysia…
namun,, kami rakyat malaysia tidak pula marah dengan anda semua sehingga hendak berperang walaupun anda telah mencetuskan maslah ini kepada kami… kerajaan kami telah kehilangan banyak wang sedangkan kami boleh lakukan benda yg lebih penting untuk rakyat Malaysia…
masalah sipadan dan ligitan..
mengikut sejarah,, pulau tersebut tidak di miliki oleh malaysia mahupun indonesia.. pulau tesebut bukanlah kesultanan sulu ataupun wuluhan…. malaysia dapat pulau tersebut setelah meneliti kedatangn penjajah indonesia (belanda) n penjajah malaysia (inggeris)..
17 September 2009 pukul 03.19
assalamualaikum...
Kami di Malaysia tidaklha terlalu ghairah memikirkan tentang budaya itu milik siapa, kami mencari jalan untuk mempromosikan budaya itu, itu yan kami lakukan, seperti tanah kalo hanya disimpan tanpa diusahakan, pasti tiada membawa apa apa pulangan. Nabi sendiri berpesan Sabar dan jangan ikut perasaan marah, ini sudah pasti sebab perasaan marah itu membawa kepada kerugian manakala sabar itu membwa kepada kebaikan, jangan menghukum seluruh rakayt Malaysia hanya kerna iklan, tarian dan apa apa lagi yang kalian marah dengan kami. Rakyat Malaysia bukanlah manusia arrogan, kami sudah cukup baik kerana bisa menerima rakyat Indonesia d Malaysia, malah ramai di kalangan anak-anak rakyat Indonesia yang lahir di sini sudah menajdi rakyat Malaysia, kami terima dengan hati terbuka sebagai bangsa Malaysia, sudah ramai dikalangan mereka yang berpangkat besar, hidup mewah hasil usaha dan titik peluh mereka d bumi Malaysia. Kami tdiak pernah mengancam nyawa mereka, atas peri kemanusiaan dan dasar persaudraan Islam kami hidup aman bersama. Mentaliti kalian d Indonesia jauh berbeza dengan kami d Malaysia, orang Malaysia belajar dari kesilapan iaitu belajar untuk tidak mengikut perasaan marah dan sabar daam bertindak. Kebanyakan orang Indonesia suka marah ikut perasaan, suka guna kekerasan (namun bukan semua), cuba ubah sikap itu mungkin Indonesia akan lebih maju banding Malaysia Inysallah. Bukan kah lebih baik jiak Indonesia dan Malaysia maju sama sama berkongsi budaya dan bersatu, kita sudah lihat bagaimana negara-negara Islam d tanah arab berpecah dengan mudah Musuh Islam memecahbelahkan mereka, bukankah lebih manis dan bagusnya jika kita mecari jalan perpaduan di kalangan rumpun kita agar musuh yang lebih besar di luar sana tidak bisa tembus menghancurkan rumpun Islam d nusantara ini. Siapa tahu ini mungkin antara cara musuh Islam melaga-lagakan kita sesama Islam agar mudah bagi mereka menghancurkan Islam d rantau ini, Tidak kah kalian semua terfikir? Jangan ikut rasa marah, kerana marah badan binasa. Tidak ada baiknya jika kita berpecah belah di sebabkan hanya kerna satu tarian atau sebuah pulau, dunia ini bukan milik kita yng mutlak, tetapi milik Allah S.W.t, kita hanya khalifah yang diamanahkan untuk menguruskannya ke arah kebaikan.Semua ini kita tidak mampu membawanya ke mati, ingat masa terlalu singkat bagi kita di dunia untuk membenci antara sesama kita (Muslim). Jangan tunggu sampai Allah S.W.T turunkan bala barulah kita mahu berdamai dan bersatu, belajar dari sejarah Islam sendiri, kejatuhan Islam bukan kerna kuatnya musuh Islam tetapi kerna sifat benci menbenci, marah dan syak waksangka antara sesama Islam. Kami di Malaysia tidak pernah membenci kalian di Indonesia, malah kami sentiasa merasa kita adalah serumpun dan saudara, kami tidak punya rasa dendam atau marah dengan kalian, kerna kami tahu sangat rugi jika saling benci membenci tidak ada untungnya dunia dan akhirat.
17 September 2009 pukul 03.22
assalamualaikum..
Rakyat Malaysia juga mempunyai masalah disebabkan oleh rakyat Indonesia…
Tapi rakyat Malaysia tidak terus menyalahkan Indonesia bukan?
Malah kerajaan Malaysia sendiri telah melakukan banyak cara penyelesaian untuk mengatasi masalah ini..contohnya menyediakan program2 khas seperti projek desa(perniagaan kecil-kecilan di kawasan kampung supaya rakyatnya mempunyai pekerjaan)
Hasilnya rakyat Indonesia boleh terus berkerja di Malaysia tanpa dihalau keluar melainkan tidak mempunyai permit yang sah…ini pasti kamu sendiri tahu…
Pada fikiran saya jika kalian rakyat Indonesia menghadapi masalah ini sudah pasti kalian menyalahkan Malaysia 100%…langsung tidak membuat apa2 tindakan dan hanya boleh memikirkan cara bagaimana untuk menganyang Malaysia seperti yang dihebohkan oleh kalian…
Ini membezakan Malaysia dan Indonesia…
Kedaulatan…
Malaysia terbahagi pada dua Semenanjung Malaysia dan Malaysia Barat(Sarawak & Sabah)…
Pada awalnya Malaysia hanya memajukan atau lebih memandang kearah kawasan Semenanjung sahaja…Oleh itu Kuala Lumpur berkembang pesat sehingga mempengaruhi kawasan berdekatan nya…Sabah dan Sarawak pula dianggap mundur…
Namun untuk menjaga kedaulatan Malaysia kerajaan bertindak untuk membangunkan kawasan2 pedalaman dan menggunakan potensi sumber yang sedia ada di kawasan tersebut menyebabkan Sabah dan Sarawak sekarang lebih MAJU berbanding 30 tahun dahulu…
Contohnya Tawau Sabah…jika dibandingkan dengan Nunukan yang dianggap wilayah mundur oleh warga Indonesia sendiri…beza dua daerah ini umpama langit dan bumi…Tawau dahulu adalah kawasan mundur tetapi oleh kerana keprihatinan kerajaan Malaysia tawau sekarang mempunyai kekuatan ekonomi yang besar nilainya…sama juga seperti Miri, Kuching, Bintulu, Sibu…terus dimajukan agar rakyat menjadi senang…terus kawsan2 ini ditempatkan para askar atau militari bagi melindung sebarang ancaman luar…demi apa? demi kedaulatan…
Bagaimana pula tindakan kerajaan Indonesia terhadap NUNUKAN???daerah yang dianggap mundur dibiarkan mundur terus…padahal potensi ekonomi kawasan yang kalian anggap mundur itu adalah amat besar…yang dimajukan hanya kawasan berdekatan wilayah Jakarta…Bagaimana pula kalian mahu menjaga ekonomi rakyat dan menempatkan askar atau militari di kawasan mundur?? Bagaimana kalian mahu melindung wilayah kalian yang besar itu??
Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya dengan sumber dan jumlah rakyat yang begitu ramai..kelebihan kalian begitu banyak tapi kerajaan kalian tidak mengambil kesempatan keatas kelebihan yang sudah ada…salah siapa?Malaysia?
Di Malaysia sendiri banyak mempunyai masalah yang lebih besar…contohnya maslah perkauman…MELAYU CINA INDIA dan di Sabah dan Sarawak ada lebih dari 27 kaum….
Masalah perkauman ini menyebabkan banyak masalah lain timbul dari segi agama adat budaya dan komunikasi…malah sering menyebabkan pegaduhan…kebaikannya…kaum2 di Malaysia ini bersaing sesama sendiri untuk mendapat tempat yang lebih baik terus menyebabkan kami di Malaysia semakin maju???Sukar dibayangkan tapi rakyat Malaysia tidak menyalahkan sesiapa kerana tidak ada masa untuk itu…
Bukan kah lebih mudah utk maju di Indonesia???Kerana kalian sudah tidak melabelkan diri mengikut warna kulit atau agama…kalian melabelkan diri kalian sebagai bangsa INDONESIA….saya sendiri amat kagum dengan semangat Bangsa Indonesia kalian….bukan kah lebih senang untuk berkomunikasi serta berinteraksi agar lebih maju?? Kelebihan kalian sendiri terlalu banyak tapi kalian lalai…
Hidup ini terlalu singkat untuk membenci orang lain…Setiap masalah boleh diselesaikan dengan cara yang betul…tetapi kesedaran kalian sendiri yang menentukan…
17 September 2009 pukul 03.34
assalamualaikum..
anda mungkin kata negara kami adlah hasil binaan barat tapi coba lihat sekeliling anda,, siapa yg lebih kebaratan?? kami atau anda?? kami tidak membenarkan majalah playboy memasuki pasaran seperti negara anda... buka lah mata,, lihat lah kebenaran...
anda kata negara anda lebih kaya,, tapi kenapa ramai yang lari masuk ke Malaysia?? anda kata anda punyai teknologi yg hebat tp kenapa anda mengaku yang penduduk anda berubat di rumah sakit Malaysia?? kenapa tidak saja pergi ke rumah sakit negara anda yg hebat itu?? anda kata anda punyai ramai org kaya tetapi kenapa tiada pun yang tersenarai dalam 100 orang jutawan dunia??? anda kata anda punyai ramai org bijak,, kenapa tidak menyelesaikan masalah negara anda terlebih dahulu sebelum mencari masalah negara orang lain dan membangunkan negara sendiri terlebih dahulu??
ingat lah,, Malaysia sudah bermurah hati dgn anda.. kerajaan malaysia sanggup melarang pihak media malaysia daripada menyiarkan cerita2 buruk tentang negara anda,, tidak seperti negara anda,, pasti ada saja carita buruk tentang Malaysia dalam newspaper.. kami tidak bakar bendera Indonesia seperti anda lakukan kepada kami.. kami tidak mengancam rakyat Indonesia di sini seperti anda lakukan kepada kami..
salam
18 September 2009 pukul 11.58
teria kasih unuk imrn ata kritikna yang sangat membantu..saya sangat menghargai pendapat anda dan saya rasa ada benarnya opini anda tersebut..sebelumnya,maaf dari saya dalam memposting artikel ini karena terbawa suasana yang sangat panas di indonesia..
harus diakui setelah sekian lama berpikir mengeni kasus ini memang sepertinya ada yang aneh dan terlalu berlebihan dari pihak media di indonesia..karena itu,setelah artikel MALAYSIA TERLALU KECIL UNTUK MENJADI LAWAN INDONESIA
ini,saya postingkan Discovery Channel Menebus Kesalahan terhadap bangsa Indonesia : Program 30 Menit Tari Pendet dan Pihak Ketiga dalam Konflik Indonesia Malaysia untuk meluruskan permasalahan yang ada..
sekali lagi terimakasih banyak atas saran dan masukannya..
26 September 2009 pukul 18.45
assalamualaikum...
saya ingin meminta maaf sekiranya ada rakyat indonesia yang marah dengan komentar saya.. saya hanya ingin memperkatakan yang benar sahaja.. semoga anda semua faham..
salam Islam...
12 Juli 2010 pukul 01.45
Maaaaliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing sia
18 Juli 2010 pukul 23.00
malaysia is not part of asia
http://isarock.mc-crew.net/
25 Mei 2011 pukul 01.04
aku RELA MATI DEMI INDONESIA...
SIAPA MACAM" DENGAN INDONESIA,, KITA BUNUH SAJA,,,,
NKRI HARGA MATI,,,,
17 Oktober 2013 pukul 02.58
blog ini bertemu sama orang anti malaysia. niat cari backlink menjadi terhenti melihat postingan ini...bikin grup fi fb donk yang judulnya anti malaysia.
saya pasti akan menemukan grup itu siapa pun yang buat....mendengar kata malaysia bagi saya adalah mendengar musuh nomer 2 setela setan.
salam kenal
"anti malaysia mania"
1 Juni 2014 pukul 06.57
Kami rakyat Malaysia tidak faham dengan rakyat Indonesia ini.. anda negara Islam paling ramai di dunia.. tetapi amalan Islam anda telah merosakkan agama Islam itu sendiri...,sebab mementingkan nafsu hasad dengki daripada memikirkan dengan akal dan hati yang terbuka... Kami rakyat Malaysia juga TIDAK SAMA SEKALI membakar bendera negara Indonesia dan kami juga TIDAK SAMA SEKALI memburukkan negara Indonesia di media massa..., tetapi berbalik apa yang terjadi di Indonesia..., sebab itu lah rakyat Indonesia ini terlampau taksud dengan media massa yang sering memburukan Malaysia.. maka lahirlah bangsa yang suka dengki..., dan Indonesia perlu ingat wisata paling banyak ke Indonesia adalah daripada negara Malaysia..., kalau anda ingin memboikot barangan Malaysia... nah kamu akan rasakan bahawa Malaysia akan melarang sama sekali rakyatnya ke Indonesia... jika rakyat kami Malaysia tidak mengunjungi negara kamu.. maka hadapilah bencana yang akan menimpa..., kami boleh usir warga Indonesia dari berkerja di negara Malaysia, sebab warga Bangladesh, Warga Myanmar, Warga Filipina.. sudi untuk berkhidmat di negara ini..., kami rakyat Malaysia terbuka hati menerima apa yang Indonesia katakan.. Salam dari Malaysia
23 Juni 2014 pukul 07.26
Memusnah dan membinasa lebih mudah dari membina. USA membinasakan Iraq tetapi hingga kini Iraq tidak berupaya dibina.
14 Juli 2014 pukul 23.38
indon terlalu miskin.gembel dan bodoh amat untuk menjadi lawan malaysia.loe hati rahu ngomong ajadsar orang bodohdari jaman company memerintyah loe ..hanya company bukan negara belanda loe udah konyol..otak loe memang terlalu bodoh,tempe,,,bangsa yang nggak punya class di mata dunia ...bangsa babu,hamba,koeli aja hahah
5 Agustus 2014 pukul 17.26
saya rasa org indonesia itu terlalu kepo. org2nya sombong terlalu apalg yg kaya. berbeda dgn malay. gw org indonesia pun mengakui malay lebih otaknya maju ga sperti orang indon yg apa2 slalu Menjiplak. utk kamu yg buat berita ini hati2 semua awal keributan itu lo yg buat!!! intinya gw sebagai org indo malu banget tinggal dan sbagai warga negara indon! otak2 org indon todak pinter sperti org2 malay coii. negara maling PLAGIAT~korupsi no 1 ya itulah INDONESIA
11 Agustus 2014 pukul 01.00
Usah lah kita ricuh. Kita ini seagama malah sebangsa. Sejarah lampau juga mengatakan kita pernah berada sebagai sebuah empayar yang sama. Kenapa harus berbalah. Hal budaya semua itu hak kita semua. Kerana yang menggunakan budaya itu di malaysia pun berdarah bugis jawa dan sebagainya. Layak mereka meneruskan budaya mereka. Kita sedang hadapi masalah dgn musuh2 islam. Ayuh kita bersatu. Bangsa nusantara bangsa yang kuat. Kita lemah selepas kita berpecah oleh kerana bodohnya pemimpin lampau kita hingga terjajah oleh barat. Saya merayu. Hapuskan permusuhan antara kita