tag:blogger.com,1999:blog-88505869121468021212024-03-04T21:26:17.616-08:00Let's Think Out of The BoxSee things from others perspective and Think out of the boxUnknownnoreply@blogger.comBlogger83110tag:blogger.com,1999:blog-8850586912146802121.post-41463479743496291292013-11-23T01:05:00.000-08:002013-11-23T01:05:05.292-08:00SIRSAK: Obat Kanker Paling Ampuh Yang Disembunyikan Bertahun-tahun<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-QSi58y4XXtk/UpBuVb_XmWI/AAAAAAAAAgY/dWiHF6JCDcw/s1600/Soursop.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-QSi58y4XXtk/UpBuVb_XmWI/AAAAAAAAAgY/dWiHF6JCDcw/s320/Soursop.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama ini kita tahu bahwa kanker hanya bisa diobati dengan terapi kemo.
Namun tampaknya persepsi ini harus dihapus dan dibuang sejauh-jauhnya.
Kenapa? Karena sebenarnya ada obat alami untuk membunuh sel kanker yang
kekuatannya sepuluh ribu kali lipat lebih ampuh dibanding terapi kemo.
Obat alami ini adalah tanaman yang familiar dengan orang Indonesia. Buah
sirsak & Daun Sirsak.<br />
<br clear="none" />
Tapi kenapa kita tidak tahu?<br />
Karena
salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal
ini serapat²nya, mereka ingin dana riset yang di keluarkan sangat besar,
selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan
berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku
obat dan obatnya di jual ke pasar dunia.<br />
<br clear="none" />
Memprihatinkan,
beberapa orang meninggal sia², mengenaskan, karena keganasan kanker,
sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar
menutup rapat² rahasia keajaiban pohon graviola ini.Pohonnya rendah, di Brazil dinamai Graviola, di Spanyol Guanabana, bahasa Inggrisnya soursop. Di Indonesia, ya Sirsak.<br />
<br clear="none" />
Khasiat
dari buah dan daun sirsak ini memberikan efek anti tumor/kanker yang
sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis
kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai
anti bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis
parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan
menormalkan kembali system syaraf yang kurang baik.<br />
<br clear="none" />
Salah
satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Science Institute bagi
orang² amerika adalah institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib
ini. Fakta yang mencengangkan adalah: jauh dipedalaman hutan amazon,
tumbuh pohon ajaib, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda,
dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan
hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa²
yang akan datang.<br />
<br clear="none" />
<script type="text/javascript"><!--
google_ad_client = "ca-pub-5281003477622873";
/* in text */
google_ad_slot = "7516546279";
google_ad_width = 300;
google_ad_height = 250;
//-->
</script>
<script type="text/javascript"
src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
</script>
Riset membuktikan pohon ajaib dan buahnya ini bisa:<br />
Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang
terjadi pada terapi kemo.Melindungi sistem kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.<br />
<br clear="none" />
Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan.Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.Sumber
berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat
terbesar di Amerika. Buah Graviola di-test di lebih dari 20
Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya.
Hasil test dari ekstrak (sari) buah ini adalah secara efektif memilih
target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda,
diantaranya kanker: Usus Besar, Payudara, Prostat, Paru², dan Pankreas.<br />
<br clear="none" />
Daya
kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel
kanker dibandingkan dengan Adriamicin dan Terapi Kemo yang biasa di
gunakan.Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara
selektif hanya memburu dan membunuh sel² jahat dan tidak membahayakan/ membunuh sel² sehat.Riset
telah di lakukan secara ekstensive pada pohon ajaib ini, selama
bertahun-tahun tapi kenapa kita tidak tahu apa-apa mengenai hal ini ? <b>Jawabnya adalah: begitu mudah kesehatan kita, kehidupan kita,
dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan</b>.<br />
<br clear="none" />
Salah
satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar
melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan
Amazon ini. Ternyata beberapa bagian dari pohon ini: Kulit kayu, akar,
daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi
suku Indian di Amerika selatan untuk menyembuhkan: sakit jantung, asma,
masalah liver (hati) dan reumatik. Dengan bukti-bukti ilmiah yang minim,
perusahaan mengucurkan dana dan sumber daya manusia yang sangat besar
guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan.
Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker.<br />
<br clear="none" />
Tapi kisah Graviola hampir
berakhir disini. Kenapa? <span style="color: red;"><b>Dibawah Undang-Undang
federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatenkan</b></span>.<br />
<br clear="none" />
Perusahaan
menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat
besar untuk membuat sinthesa/cloning dari Graviola ini agar bisa di
patenkan sehingga dana yang di keluarkan untuk riset dan aneka test bisa
kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar. Tapi usaha ini tidak
berhasil. Graviola tidak bisa di kloning. Perusahaan gigit jari setelah
mengeluarkan dana milyaran dollar untuk riset dan aneka test.<br />
<br clear="none" />
Ketika
mimpi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar berangsur² memudar,
kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan
menutup proyek ini dan memutuskan untuk tidak mempublikasikan hasil
riset ini.<br />
<br clear="none" />
Beruntunglah, ada salah
seorang Ilmuwan dari team riset tidak tega melihat kekejaman ini
terjadi. Dengan mengorbankan karirnya, dia menghubungi sebuah
perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan² alami dari hutan amazon untuk
pembuatan obat.<br />
<br clear="none" />
Ketika para pakar
riset dari Health Science Institute mendengar berita keajaiban Graviola,
mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola
terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang efektif.<br />
<br clear="none" />
The
National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama
pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu
Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel-sel jahat kanker. Sayangnya
hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak di publikasikan.Sejak
1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar
biasa pada uji coba yang di lakukan leh 20 Laboratorium Independence
yang berbeda.<br />
<br clear="none" />
Suatu study yang di
publikasikan oleh The Journal of Natural Products meyatakan bahwa studi
yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan
bahwa salah satu unsure
kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan
membunuh sel kanker
Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamicin
dan terapi kemo.<br />
<br clear="none" />
Penemuan yang paling
mencolok dari study Catholic University ini adalah: Graviola bisa
menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel
yang sehat tidak tersentuh/terganggu . Graviola tidak seperti terapi
kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel²
reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo,
sehingga timbul efek negatif: rasa mual dan rambut rontok.<br />
Sebuah
studY di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu
membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker: prostate,
pancreas, dan Paru².<br />
<br clear="none" />
Setelah selama
kurang lebih dari 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya
berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari lembaga2
tersebut di atas.Pasokan
terbatas ekstrak Graviola yang di budidayakan dan di panen oleh orang² pribumi Brazil,
kini bisa di peroleh di Amerika.Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker.<br />
<br clear="none" />
Untuk pencegahan:<br />
Disarankan makan atau minum jus buah sirsak.<br />
<br clear="none" />
Untuk penyembuhan:<br />
-
10 buah daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) dicampur ke dalam 3
gelas air dan direbus terus hingga menguap dan air tinggal 1 gelas
saja.<br />
- Air yang tinggal 1 gelas diminumkan ke penderita setiap hari 2 kali.<br />
- Setelah minum, efeknya katanya badan terasa panas & lemes mirip dengan efek kemoterapi.<br />
<br clear="none" />
Dalam waktu 2 minggu, hasilnya bisa dicek ke dokter. Daun sirsak ini sifatnya seperti kemoterapi,bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal.Sedangkan kemoterapi masih ada efek membunuh sebagian sel sel yang normal.<br />
<br clear="none" />
Kisah
lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara
memanfaatkannya,
dapat di jumpai dalam Beyond Chemotherapy : New Cancer Killers, Safe as
Mothers Milk, sebagai free special bonus terbitan Health Science
Institute.</div>
<div class="blogger-post-footer">http://rpc.technorati.com/rpc/ping</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8850586912146802121.post-11502017367948458992013-11-20T01:14:00.003-08:002013-11-20T01:17:16.081-08:00Dokumen 100 halaman yang membongkar kebohongan Industri Kanker<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/--GVpgNbzLp4/Uox12LwiGAI/AAAAAAAAAgI/m-dyLB1l5k4/s1600/American_Cancer_Society_lies-263x164.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/--GVpgNbzLp4/Uox12LwiGAI/AAAAAAAAAgI/m-dyLB1l5k4/s320/American_Cancer_Society_lies-263x164.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah jamak diketahui oleh masyarakat bahwa penyakit Kanker adalah sebuah industri multi-million dolar. Satu-satunya cara bahwa industri kanker tersebut dapat terus berjalan adalah dengan menutup atau merahasiakan informasi - informasi pengobatan alami seperti buah sirsak atau kunyit ataupun ganja yang dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker. Salah satu lembaga yang membantu atau menjadikan kepanjangan tangan dari industri farmasi adalah American Cancer Society (ACS) yang aktif mengkampanyekan Kemotherapy sebagai satu-satunya solusi mengatasi Kanker. Padahal efek samping dan efek radiasi dari Kemotherapy sangat membahayakan bagi para penderita kanker. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah dokumen setebal 100 halaman yang mengejutkan, menyatakan adanya kesepakatan antara Industri farmasi dengan American Cancer Society (ACS) tanpa memperhatikan adanya pertumbuhan penderita kanker yang semakin meningkat di seluruh dunia. Tujuan utamanya adalah bagaimana mempertahankan metode pengobatan yang sudah ada yaitu Kemotherapy sebagai solusi utama penyakit kanker sehingga Perusahaan Farmasi tidak akan kehilangan Profit dari bisnis Kanker tersebut. <a href="http://www.wnho.net/acs.pdf">Berikut link dari dokumen setebal 100 halaman tersebut</a>. <br />
<b><br /></b>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<!-- in text -->
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-5281003477622873" data-ad-slot="7516546279" style="display: inline-block; height: 250px; width: 300px;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<span class="notranslate">American Cancer Society juga mempromosikan perusahaan yang membuat obat
kanker, dan benar-benar mengabaikan beberapa pengobatan alami dan
sederhana yang ditawarkan oleh Alam.</span> American Cancer Society (ACS) juga<span class="notranslate"> tidak pernah melakukan studi mengenai bagaimana dampak Modifikasi Genetis (GMO),</span><span class="notranslate"><span class="notranslate">atau kadar racun yang sudah tersebar di lingkungan kita seperti tumpahan minyak,
</span></span><span class="notranslate"><span class="notranslate"><span class="st">Jejak Kimiawi (</span>chemtrails), pencemaran air, dll </span> yang mempengaruhi
tingkat pertumbuhan penderita kanker. </span><span class="notranslate">Mereka juga menerima dukungan keuangan dari industri bioteknologi, perusahaan kosmetik, industri junk food dan perusahaan petro-kimia.</span><br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="notranslate">Alih-alih mendengarkan ACS, cobalah membaca beberapa artikel berikut mengenai pengobatan kanker secara alami:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<ul>
<li><a href="http://naturalsociety.com/ucla-prove-radiation-treatment-makes-breast-cancer-worse/">UCLA Study Proves Radiation Therapy Makes Breast Cancer Worse</a></li>
</ul>
<ul>
<li><a href="http://naturalsociety.com/ginger-root-kills-ovarian-prostate-cancer-cells-better-chemo/">Ginger Root Kills Ovarian And Prostate Cancer Better Than Chemo</a></li>
</ul>
<ul>
<li><a href="http://naturalsociety.com/probiotics-save-cancer-patients-deadly-chemo-antibiotics/">Breakthrough Study: Probiotics Cure Cancer Patients</a></li>
</ul>
<ul>
<li><a href="http://naturalsociety.com/could-tropical-fruit-soursop-cancer-solution/">Tropical Fruit: Soursop Cure For Cancer?</a></li>
</ul>
<br />
Source : <a href="http://naturalsociety.com/">http://naturalsociety.com/</a><br />
<ul>
</ul>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
</div>
</div>
<div class="blogger-post-footer">http://rpc.technorati.com/rpc/ping</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8850586912146802121.post-38173124524540746202013-11-15T20:48:00.003-08:002013-11-15T20:59:01.487-08:00Medical Cannabis : The future Solution for Cancer <a href="http://2.bp.blogspot.com/-nvda3vfciTs/Uob5BMy6sUI/AAAAAAAAAf4/MEYCRyz0suI/s1600/Cannabis+cures+cancer.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-nvda3vfciTs/Uob5BMy6sUI/AAAAAAAAAf4/MEYCRyz0suI/s1600/Cannabis+cures+cancer.jpg" /></a>Despite the controversy of cannabis, in fact the plant itself has a long history among human civilizatiton. Surprisingly, many medical studies has already confirm of it's power to overcome Cancer effectively and lower cost compare to the recent cost for cancer patients should pay for Chemo and medical from Big Pharma Company.<br />
<br />
Remember that Cnacer is a BIG BUSINESS. For so long, Big Pharma company hide this truth of cannabis in overcoming Cancer. The reason is simple! They don't want to lose their multi million profit from Cancer business. That Cannabis is Illegal is fully because of the matter of Politic.<br />
<br />
Below is a list of 34 studies for the skeptics out there. They are categorized by cancer type and treatment.<br />
<div style="border: 0px; font-family: Tahoma, Geneva, Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 30.796875px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: Tahoma, Geneva, Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 30.796875px; margin: 0px; padding: 0px;">
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Cures Brain Cancer</strong></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.nature.com/bjc/journal/v95/n2/abs/6603236a.html" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.nature.com/bjc/journal/v95/n2/abs/6603236a.html</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11479216" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11479216</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.jneurosci.org/content/21/17/6475.abstract" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.jneurosci.org/content/21/17/6475.abstract</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://jpet.aspetjournals.org/content/308/3/838.abstract" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://jpet.aspetjournals.org/content/308/3/838.abstract</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://mct.aacrjournals.org/content/10/1/90.abstract" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://mct.aacrjournals.org/content/10/1/90.abstract</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Cures Mouth and Throat Cancer</strong></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20516734" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20516734</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Cures Breast Cancer</strong></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20859676" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20859676</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18025276" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18025276</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21915267" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21915267</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://jpet.aspetjournals.org/content/early/2006/05/25/jpet.106.105247.full.pdf+html" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://jpet.aspetjournals.org/content/early/2006/05/25/jpet.106.105247.full.pdf+html</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.molecular-cancer.com/content/9/1/196" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.molecular-cancer.com/content/9/1/196</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22776349" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22776349</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.pnas.org/content/95/14/8375.full.pdf+html" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.pnas.org/content/95/14/8375.full.pdf+html</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Cures Lung Cancer</strong></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22198381?dopt=Abstract" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22198381?dopt=Abstract</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21097714?dopt=Abstract" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21097714?dopt=Abstract</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.nature.com/onc/journal/v27/n3/abs/1210641a.html" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.nature.com/onc/journal/v27/n3/abs/1210641a.html</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<!-- in text -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:inline-block;width:300px;height:250px"
data-ad-client="ca-pub-5281003477622873"
data-ad-slot="7516546279"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Cures Uterine, Testicular, and Pancreatic Cancers</strong></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/cam/cannabis/healthprofessional/page4" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/cam/cannabis/healthprofessional/page4</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://cancerres.aacrjournals.org/content/66/13/6748.abstract" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://cancerres.aacrjournals.org/content/66/13/6748.abstract</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Cures Prostate Cancer</strong></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12746841?dopt=Abstract" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12746841?dopt=Abstract</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.nature.com/bjc/journal/v101/n6/abs/6605248a." style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.nature.com/bjc/journal/v101/n6/abs/6605248a.</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3339795/?tool=pubmed" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3339795/?tool=pubmed</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22594963" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22594963</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Cures Colorectal Cancer</strong></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://gut.bmj.com/content/54/12/1741.abstract" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://gut.bmj.com/content/54/12/1741.abstract</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22231745" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22231745</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Cures Ovarian Cancer</strong></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.aacrmeetingabstracts.org/cgi/content/abstract/2006/1/1084?maxtoshow&hits=80&RESULTFORMAT&fulltext=cannabinoid&searchid=1&FIRSTINDEX=560&resourcetype=HWCIT" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.aacrmeetingabstracts.org/cgi/content/abstract/2006/1/1084?maxtoshow&hits=80&RESULTFORMAT&fulltext=cannabinoid&searchid=1&FIRSTINDEX=560&resourcetype=HWCIT</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Curse Blood Cancer</strong></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12091357" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12091357</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16908594" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16908594</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ijc.23584/abstract" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ijc.23584/abstract</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://molpharm.aspetjournals.org/content/70/5/1612.abstract" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://molpharm.aspetjournals.org/content/70/5/1612.abstract</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Cures Skin Cancer</strong></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12511587" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12511587</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Cures Liver Cancer</strong></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21475304" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21475304</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Cures Biliary Tract Cancer</strong></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19916793" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19916793</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Cures Bladder Cancer</strong></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.medscape.com/viewarticle/803983" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.medscape.com/viewarticle/803983</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Cures Cancer in General</strong></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12514108%20http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15313899" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12514108</span></a></span></div>
<div style="border: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12514108%20http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15313899" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in; border: 0px; color: rgb(0, 51, 153) !important; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in;"><span style="border: 0px; color: blue; margin: 0px; padding: 0px;">http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15313899</span></a></span></div>
</div>
<br style="font-family: Tahoma, Geneva, Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 30.796875px;" />
Source : <a href="http://www.realfarmacy.com/34-medical-studies-for-the-skeptic/">http://www.realfarmacy.com/34-medical-studies-for-the-skeptic/</a><br />
<br />
<br />
<br />
<br /><div class="blogger-post-footer">http://rpc.technorati.com/rpc/ping</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8850586912146802121.post-64228190538250865222011-11-16T00:53:00.000-08:002011-11-16T00:53:23.967-08:00Buka Mata anda : Kemanakah uang hasil korupsi mengalir ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-zJPQig2OCjc/TsN5iLtIcyI/AAAAAAAAAdk/Y8gZn-wcfcE/s1600/koruptor1-320x226.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-zJPQig2OCjc/TsN5iLtIcyI/AAAAAAAAAdk/Y8gZn-wcfcE/s1600/koruptor1-320x226.jpg" /></a></div> Cerita dibawah adalah cerita sebenarnya (real story). Saya tidak tahu siapa yang menulis, dan siapa tokoh yang ada disitu.<br />
<br />
Namun ini membuka mata kita, siapa sebenarnya yang memegang kekuasaan finansial di muka bumi ini ; dan kebodohan apa yang telah dilakukan oleh orang berpikiran sempit dgn mengutip uang negara (korupsi). Jadi sebaiknya kita bekerja / berkarya sebaik2nya demi bangsa dan negara kita ini:<br />
<br />
quote:<br />
<br />
2004<br />
<br />
Hujan turun rintik rintik. Dari balik jendela mobilnya dia melihat awan gelap menyelimuti kota. Mungkin sebentar lagi hujan akan turun sangat deras. Jalanan sudah mulai macet.<br />
<br />
Karena semua orang ingin cepat sampai ditujuan. Setidaknya kemacetan ini didalangi oleh ratusan motor yang saling menyalip. Kota ini memang menampakan komunitas yang penuh dengan egoistis. Itu nampak sekali di jalan raya. Baru kali ini dia harus mengendarai sendiri mobilnya tanpa dibantu oleh supir. Pesan yang diterimanya memang mengharuskan dia datang sendiri tanpa ada satupun orang yang mendampinginya.<br />
<br />
Awalnya dia keberatan untuk datang karena tidak tahu pasti siapa yang harus ditemuinya. Namun pesan itu menyiratkan bahwa seseorang yang ingin menemuinya adalah orang yang tahu persis pekerjaan yang sedang dilakukannnya.Kendaraannya terhalang oleh kemacetan yang tepat didepan gedung yang hendak ditujunya. Dalam menunggu , terdengar suara dering telp genggamnya<br />
<br />
`' Apakah anda akan datang `' terdengar suara diseberang.<br />
<br />
`' ya . Saya sudah tepat didepan gedung yang anda tentukan. `'<br />
<br />
`' Baik. Saya tunggu. Anda sudah tahukan dimana posisi saya `'<br />
<br />
`' Tentu. ` Jawabnya. Kemudian telp terputus.Selang beberapa menit kemudian, dia berhasil melewati kemacetan dan langsung masuk pelataran menuju gedung parkir. Ditempat parkir yang luas itulah dia sudah dinantikan oleh seseorang. <br />
<br />
Telpnya kembali begetar `' Saya tepat dibelakang anda. Tolong jangan dimatikan mesinnya. Saya akan segera masuk kedalam mobil anda " Diliriknya kaca spion. Nampak kendaraan Kijang berhenti tepat dibelakangnya.<br />
<br />
Seorang turun dari kendaraan. Usianya diperkirakan tidak lebih empat puluh Pria itu menghampirinya. Tanpa komando dia membukakan pintu kendaraannya.<br />
<br />
" Lebih baik kita bicara didalan kendaraan ini " Kata pria itu yang terkesan misterius sambil masuk dan duduk disampingnya.<br />
<br />
" Saya tidak punya waktu untuk berlama lama. Tolong katakan apa yang ingin anda sampaikan "<br />
<br />
" Saya hanya ingin menyerahkan document ini. Saya harap dokumen ini dapat membantu usaha anda untuk mendapatkan kembali harta para koruptor kakap dinegeri ini. `' kata pria itu sambil menyerahkan amplop besar warna kuning. <br />
<br />
Kemudian pria itu langsung keluar dan kembali kekendaraanya. Dia tidak peduli ketika pria itu pergi tanpa mengucapkan salam atau memperkenalkan namanya. Namun aplop yang ada ditangannya menimbulkan tanda Tanya besar. Ingin segera dia membuka amplop itu tapi dia urungkan. <br />
<br />
Dia lebih memilih untuk kembali kekantor untuk memeriksa dokumen itu. Berkali kali dibacanya dokumen itu. Lembar demi lembar ditelitinya. Semua membuat dia merinding dan membayangkan betapa hebatnya system layering yang dibuat oleh para koruptor negeri ini untuk menyembunyikan harta haramnya. <br />
<br />
Dokumen ini memberikan informasi cukup untuk dia menyelesaikan tugasnya. Tapi , dia tidak ingin informasi ini sampai ketangan para anggota team. Akalnya bekerja cepat untuk menjadikan informasi ini sebagai kekuatan untuk bargain position dihadapan bosnya. <br />
<br />
Dia menginginkan kekuasaan lebih sebagai orang satu satunya yang dipercaya oleh bossnya. Bila dia berhasil dengan tugas ini maka diapun akan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan yang dimiliki Bossnya. <br />
<br />
Artinya dialah pemegang kekuasaan yang sesungguhnya.<br />
<br />
`' Anda dapat melakukan apa saja yang anda bisa. Saya beri anda mandate dan selesaikan tugas ini dengan sebaik baiknya " kata bossnya<br />
<br />
." saya pak. " jawabnya dengan senyum kemenangan setelah berhasil meyakinkan Bosnya dengan stumpuk dokumen. " Bagaimana dengan anggota team lainnya ? Sambungnya.<br />
<br />
" Anda tidak perlu melibatkan mereka. Anda bekerja langsung dibawah saya " jawab boss nya.<br />
<br />
2007<br />
<br />
Sudah lebih dua tahun upayanya memburu harta para koruptor diluar negeri ternyata belum juga menampakan hasil. Bahkan dia hampir terjebak dalam lubang hitam tanpa ujung. Keadaan ini telah menyita emosi dan energinya. <br />
<br />
Namun dia tetap bersemangat untuk membuktikan kebenaran dan keyakinannya dihadapan bosnya. Salah seorang yang dikenalnya sebagai banker kelas dunia di New York telah memintanya untuk menghubungi consultant keuangan di Hong Kong. <br />
<br />
Orang itu meyakinkannya bahwa consultant itu mampu menuntunnya keluar dari lubang hitam.Ketika awal berjumpa dengan consultant itu, dia hampir tidak percaya bahwa orang yang ada dihadapannya adalah orang yang pantas ditemuinya. <br />
<br />
Karena penampilan dan gaya bicaranya tidak sesuai sebagai seorang consultant keuangan yang direkomendasi oleh banker kelas dunia. Yang lebih mengejutkan lagi adalah consultant ini berkewarga negaraan Indonesia. Pria sederhana dan sangat santun.<br />
<br />
" Saya direkomendasi untuk betemu dengan anda. " Katanya mengawali pembicaraan disalah satu hotel berbintang. Pembicaraan ini dilakukan di ruangan penthouse. <br />
<br />
Sangat mewah dan memang dia sediakan agar aman dari pantauan pihak lain. Juga memberikan suasana santai untuk mendapatkan informasi yang dapat mendukungnya dalam menyelesaikan misi yanag diembannya.<br />
<br />
" Ya betul. Saya terima email dari sahabat saya di New York bahwa anda akan menemui saya. " Kata pria itu sambil tersenyum ramah.<br />
<br />
" Apa yang dapat saya bantu? "<br />
<br />
" Apakah anda cinta bangsa anda ?" Tanyanya<br />
<br />
" Mengapa anda menanyakan itu ? "<br />
<br />
" Saya ingin memastikan bahwa saya berhadapan dengan orang yang sejalan dengan misi saya. Karena selama ini saya hanya bertemu dengan orang orang yang selalu berbicara namun akhirnya meminta sesuatu dari saya. Bagi mereka tidak ada yang gratis. "<br />
<br />
" Saya orang Indonesia. Anda bisa lihat darah saya. Tetap merah putih." Jawab pria itu,<br />
<br />
" Baiklah. " katanya dengan tersenyum senang " Saya percaya anda. Ini ada dokumen yang perlu anda baca. Tapi tolong jangan di copy. Cukup baca saja dihadapan saya. " katanya sambil menyerahkan bebarapa dokumen. Pria itu membaca sekilas tanpa memperhatikan dengan seksama setiap informasi yang ada didalam dokumen tersebut. Seakan pria ini sangat menguasai persoalan yang dihadapannya.<br />
<br />
" Dokumen ini tidak berarti apa apa untuk menyelesaikan misi anda" Kata pria itu. Membuat dia terkejut. Diucapkan dengan tenang tanpa ekspresi wajah.<br />
<br />
" Bukankah ini semua bukti yang menyebutkan aliran dana dari rekening koruptor kebeberapa SPC yang sengaja ditunjuk sebagai vehicle . Juga ada data jenis investasi yang sudah digunakan dari hasil uang haram tersebut. Dokumen ini telah saya clarifikasi dengan bebarapa sumber yang patut dipercaya. Mereka semua mengatakan benar. " Katanya . Tapi pria itu tetap tanpa reaksi apapun<br />
<br />
" Ini ada surat dari beberapa banker di Eropa, singapore, hongkong , Amerika yang menyatakan kebenaran dokumen ini. " katanya sambil menyerahkan salah satu dokumen yang ada didalam tasnya kepada pria itu. Namun pria itu kembali dengan sikap santainya. <br />
<br />
Tanpa membaca dengan seksama kecuali melihat dengan sekilas.<br />
<br />
" Bagi saya ini hanyalah tumpukan dokumen jurnalistik. " Katanya dengan tegas.<br />
<br />
" Maksud anda ? Tanyanya dengan tersinggung. Kelihatannya pria yang ada dihadapannya telah membuat dia kesal. Atau setidaknya pria ini ingin mematahkan semangatnya.<br />
<br />
" Untuk anda ketahui bahwa dokumen ini tidak ada satupun secara legal menyebutkan nama sang koruptor sebagai pemilik dana atau asset. Walau anda mengetahui aliran dana tersebut berasal dari para koruptor tapi kenyataanya secara hukum sekarang harta tersebut dimilik perusahaan yang tidak ada hubungan sama sekali dengan korupsi di Indonesia. "<br />
<br />
" Tapi kita dapat melakukan upaya hukum untuk menarik dana tersebut. Beberapa pengadilan diluar negeri siap mendukung sepanjang peradilan di Indonesia menyatakan bahwa harta tersebut hak bangsa indonesia dan harus dikembalikan." Katanya.<br />
<br />
" Dengan asumsi bahwa pengadilan international maupun dalam negeri memenangkan gugatan anda lantas apakah ada jaminan bahwa harta itu akan dapat kembali ke Indonesia ? "<br />
<br />
" Tentu.! Kita akan minta surat paksa hukum bagi banker untuk menyerahkan dana tersebut kepemerintah RI.<br />
<br />
"Bagaimana para banker tersebut mengembalikan dana tersebut ?"<br />
<br />
"ya kita akan buat berita acara hukum untuk memungkinkan Banker tersebut mengirim harta itu ke rekening departement keuangan di BI. "<br />
<br />
" yang mau dikirim apa ? Tanya pria itu sambil tersenyum.<br />
<br />
`' ya, u a n g `' jawabnya ketus. Dia sudah mulai kesal dengan pertanyaan bodoh dari pria ini.<br />
<br />
`' Untuk anda ketahui bahwa uang itu awalnya tercatat di bank atas nama offshore company yang terdaftar di wilayah bebas pajak sepeti BVI, Grand Cayman Island dll. Namun pada waktu bersamaan dana itu sudah berganti baju dalam bentuk asset berkewalifikasi AAA. " Kata pria sambil memimun tea yang ada dimeja<br />
<br />
`' Lantas uang itu ada dimana ?`'<br />
<br />
" Uang itu ada di clearstream and euroclear yang terhubung dengan depository bank diberbagai bank di eropa. Ini adalah lembaga swasta yang mengendalikan triliun dollar dana dari lebih 15000 pemegang rekening. Lembaga ini beranggotakan seluruh lembaga keuangan papan atas dunia. Walau mereka swasta namun keanggotaannya melebihi anggota yang tergabung dalam Bank international for settlement. <br />
<br />
Sehingga keberadaanya sangat berpengaruh tanpa tersentuh oleh legitimasi hukum yang dibuat oleh Negara. Selagi asset ditempatkan dalam system ini maka dia akan tetap aman dari keputusan lembaga peradilan. <br />
<br />
" Kata pria itu yang membuat dia melongo. Sekarang dia baru menyadari bahwa orang yang dihadapannya tidaklah serendah yang diduganya.<br />
<br />
" Lantas bagimana dana itu dapat melalui lintas Negara bila keberadaanya mengabaikan hukum Negara."<br />
<br />
" Mereka menggunakan teknologi informasi yang sangat rumit. Dalam era digital sekarang ini , memungkin system pertukaran data dan lalu lintas asset dapat dilakukan dalam hitungan detik melalui mekanisme intenational private banking. "<br />
<br />
" Ya tapi kan tetap harus melewati bank central sebagai pusat clearing "<br />
<br />
" Mereka tidak perlu melewati bank central karena mereka punya system clearing sendiri secara independence dan dipercaya oleh semua anggota yang merupakan perbankan kelas dunia."<br />
<br />
" Tapi setidaknya , Intelligent financial yang dimiliki oleh organisasi dunia yang tergabung dalam anti money laundry akan mampu mendeteksi setiap langkah mereka."<br />
<br />
" Tidak mungkin dapat terlacak. Karena setiap instruksi transfer asset , mereka selalu menggunakan code sandi dan setelah transfer selesai dilaksanakan maka pemilik asset dapat melakukan penghapusan data secara otomotis melalui system private banking. "<br />
<br />
Sekarang dia merasa sangat bodoh dihadapan pria itu. Hingga dia harus menyudahi dialog ini dengan mengajukan pertanyaan yang berupa kesimpulan <br />
<br />
" Baiklah. Saya sekarang dapat memahami penjelasan anda. Tapi tolong jawab pertanyaan saya terakhir"<br />
<br />
" Silahkan."<br />
<br />
" Berarti ada dua rekening. Satu rekening resmi di Bank atas nama offshore company bertindak sebagai SPC dan satu lagi rekening tidak resmi di clearstream atau lainnya atas nama asset management Betul ?"<br />
<br />
" Betul." Kata pria itu yang kembali meminum tea seraya menatapnya dengan tersenyum. " anda memang cerdas. Dapat memahami hal yang rumit dengan cepat." sambung pria itu<br />
<br />
" Bukankah hanya rekening resmi saja yang bisa melakukan transfer tunai secara legal. Sementara yang clear-stream dan lainnnya tidak bisa " Dia mulai dengan kesimpulan yang seakan ingin menyudutkan pria itu.<br />
<br />
" Betul. "<br />
<br />
" Lantas untuk apa dana ditempatkan diclear stream dan lainnya bila tidak bisa digunakan tunai "<br />
<br />
" Pemilik yang sebenarnya tidak perlu repot untuk menjadikan asset yang ada di clearstream. euroclear menjadi tunai. Dia tinggal perintah fund manager untuk melakukan pencairan asset itu melalui private placement atau melalui structure collateralize loan settlement. <br />
<br />
Ini layering namanya. Hasilnya akan mereka gunakan untuk mendukung pembiayaan project. Setelah project dibiayai maka mereka akan melepas saham lewat bursa atau melakukan refinancing melalui REPO atau penerbitan bond. <br />
<br />
Bila sudah begini maka keberadaan aset itu sudah terdistribusi begitu luas sehingga hampir tidak mungkin ditarik.<br />
<br />
Karena bila ditarik maka akan begitu banyak pihak yang akan menjadi korban. Sementara pemegang dana haram sudah aman dengan menikmati uang clean dari hasil refinancing sambil bersantai di Bermuda atau Nasau. Atau sedang sibuk menggunakan uang itu untuk mendukung seseorang menjadi kandidat president lewat pemilu demokratis. "<br />
<br />
Dia terdiam. Baru dia sadari bahwa dibalik terpilihnya pemimpin lewat sistem demokrasi yang perlu ongkos mahal itu ternyata adalah para koruptor juga. Lantas bagaimana jadinya dunia ini bila pada akhirnya pergantian rezim tidak merubah apapun karena tak bisa menghindari kebutuhan dana besar untuk kampanye dan tentu tak bisa menghindar dari perlunya koruptor sebagai fund provider.<br />
<br />
" Bagaimana dengan pemerintah Amerika ?. Bukankah mereka memiliki bank central yang sangat berpengaruh didunia.? "<br />
<br />
" Satu dari tiga mata uang amerika ditempatkan didalam clearstream, eurocelar. GNP Amerika hanya 15% dari total asset yang ada di clearstream dan 10% dari total GNP British .<br />
<br />
Jadi terlalu besar clearstream, euroclear untuk dibandingkan dengan kekuatan negara manapun, apalagi Indonesia . Jadi berhentilah berharap lebih dan mulailah untuk realistis. " Kata pria itu yang sekarang nampak serius. <br />
<br />
Dia mengantar pria itu sampai didepan loby. Selepas pria itu pergi dia terhenyak didalam kamar. Benarlah bahwa sudah saatnya dia berpikir realistis. Tidak ada gunanya mengejar harta yang sudah terlanjur masuk dalam lingkaran konspirasi kotor lembaga keuangan international. <br />
<br />
Dokumen yang ada ditangannya memang tidak lebih daripada catatan jurnalistik. Atau mungkin lebih cocok sebagai catatan gelap dari kebodohan anak bangsa ini yang telah menguras asset bangsa yang kemudian menyerahkannya kepada kelompok penyamun agar terhindar dari jeratan hukum <br />
<br />
Sebetulnya para koruptor itu tidak mendapatkan lebih kecuali memberikan darah segar bagi lembaga keuangan international untuk semakin perkasa mengendalikan keuangan global. Termasuk kepada bangsa ini yang terus mengemis dana pembangunan kepada pihak asing.<br />
<br />
Ketika pulang ke Jakarta dia menyempatkan singgah untuk berjumpa dengan pejabat otoritas keuangan disalah satu Negara yang paling banyak dana haram para koruptor Indonesia ditempatkan. <br />
<br />
Pejabat itu berkata " Dokument ini mengingatkan pemerintah anda agar bersungguh sungguh mengelola Negara untuk kepentingan rakyat. Sudah saatnya pemerintah berpikir untuk rakyat dan tidak lagi demi kepentingan golongan atau pribadi.<br />
<br />
Terlalu banyak penderitaan yang diakibatkan oleh kejahatan korupsi. Entah berapa generasi akan merasakan akibat dari perbuatan segelintir orang ini. " Sebelum dia hendak mengakiri perjumpaan . Pejabat itu bertanya " tahukah anda siapakah yang telah memberikan dokumen itu kepada anda ?"<br />
<br />
" saya tidak tahu. "<br />
<br />
" Orang itu adalah utusan saya."<br />
<br />
" Mengapa ???" Dia terkejut sangat.<br />
<br />
" Karena tanggung jawab kemanusiaan. Mungkin dalam banyak hal secara pribadi saya tidak menyukai sikap Negara saya yang menjadi penampungan dana haram koruptor negeri anda tapi saya tetap bangga karena Negara saya tidak pernah melakukan kebodohan untuk membuat rakyatnya menderita, seperti halnya Negara anda. "<br />
<br />
Kini dia merasa tersudut dengan egonya yang mengharapkan misinya dapat membuat dia berkuasa. Tapi dia juga menyadari bahwa sebagian besar para politikus yang berkuasa sekarang mengharapkan dana haram ini dapat kembali ke Indonesia dengan tujuan untuk memperkuat kekuasaanya. Tidak untuk kepentingan rakyat.<br />
<br />
unquote<div class="blogger-post-footer">http://rpc.technorati.com/rpc/ping</div>Unknownnoreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-8850586912146802121.post-33023764833216433472010-12-03T23:56:00.000-08:002010-12-04T12:15:59.010-08:00Link Alternatif untuk Wikileaks.org<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://www.blogger.com/goog_1802021833" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="205" src="http://4.bp.blogspot.com/__4DE5EoTCco/TPqgyBhuh5I/AAAAAAAAAdU/VZjlJjoZUT4/s320/wikileaks-julian+assange.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://main-conspiracies.blogspot.com/2010/12/link-alternatif-untuk-wikileaksorg.html">Julian Assange</a></td></tr>
</tbody></table>Siapa yang tidak tau wikileaks pada saat in? sebuah situs menghebohkan yang membuat pemerintah Amerika berang. Bahkan Julian Assenge selaku pendirinya menjadi Most Wanted People number 1 pada saat ini, dan ancamannya tidaklah main-main, Dead or Alive! Tidak kurang beberapa negara besar angkat bicara mengenai kontroversi situs ini. <br />
<br />
Wikileaks telah menjadi sorotan dunia. Bahkan situs di <a href="http://wikileaks.org/">wikileaks</a> diklaim sudah diserang sehingga sudah tidak bisa diakses lagi. Tapi bukan berarti bahwa situs tersebut hilang. Bagi anda yang masih penasaran bisa di liat <a href="http://213.251.145.96/">disini</a> yang sepertinya server ada di Perancis. Meski bukan situs aslinya, namun link tersebut cukup memberi informasi bagi anda yang ingin melihat bagaimana "wujud" asli negara adikuasa.<br />
<br />
Bagi saya pribadi, sosok Julian Assenge adalah seorang yang bernyali tinggi dan bukan tidak mungkin sangat dibutuhkan oleh dunia karena telah membuka babak baru kebebasan pers. Sangat kontroversial memang. Tapi mungkin suatu saat semua orang di dunia akan mengenangnya sebagai seorang pahlawan, bukan sebaliknya dimana pada saat ini ia menjadi penjahat no 1 di dunia.<div class="blogger-post-footer">http://rpc.technorati.com/rpc/ping</div>Unknownnoreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-8850586912146802121.post-60660407822766789962010-11-18T07:06:00.000-08:002010-11-18T07:06:48.002-08:00Sekedar Curahan Hati<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/__4DE5EoTCco/TOVAw16KCcI/AAAAAAAAAdQ/J3Qh2I4EMJI/s1600/opinion.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/__4DE5EoTCco/TOVAw16KCcI/AAAAAAAAAdQ/J3Qh2I4EMJI/s200/opinion.jpg" width="176" /></a></div>Sudah cukup lama blog ini tak terurus. Namun masih lumayan banyak juga pengunjung blog ini..he..he..Maaf bukannya meninggalkan dunia blogger,namun lebih karena kesibukan kerja yang tidak ada habis-habisnya. Menjalin komunikasi dan mengembangkan relasi demi masa depan yang lebih baik. Plus masih galaunya suasana hati yang tidak menentu melihat situasi politik yang cukup memuakkan.<br />
<br />
Melihat perkembangan berita politik makin membuat pusing sepuluh keliling. Bukannya sok-sokan, tapi menjadi tanggung jawab kita bersama untuk ikut memperhatikan,mengawasi dan melihat tingkah laku para elite bangsa ini. Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang masyarakatnya sadar akan politik, bahwa kekuasaan yang diwakilkan oleh rakyet pada penguasa seharusnyalah diawasi oleh pemberi mandat yaitu kita semua. Meskipun kadang kita hanya bisa mengkritik di dalam hati atau hanya pada orang-orang di sekitar kita, namun itu cukup untuk memberikan nuansa bagi bangsa kita.<br />
<br />
Ketika berita semakin membingungkan kita mungkin nurani kita yang akan bisa menentukan mana yang benar. Ketika sebuah bangsa mengaku menjunjung tinggi proses peradilan yang sudah hilang kredibilitasnya oleh masyarakat itu sendiri, lalu hendak kemanakah bangsa ini?<br />
<br />
Peran media yang begitu besar semakin terasa dalam kehidupan berbangsa mennjadikannya sebagai sebuah dilematis bagai dua sisi mata uang. Satu sisi,media, baik televisi,koran,atau media onlina begitu perkasa dalam mendidik bangsa ini menjadi lebih dewasa dalam berpolitik. Namun di sisi lain media bisa menjadi senjata yang sangat mengerikan yaitu menggiring opini publik, terlebih apabila sebuah media dimiliki oleh seorang atau beberapa tokoh berkuasa yang pastinya memiliki kepentingan dibalik sebuah berita.<br />
<br />
Tampak jelas sekali kita setiap hari diberondong dengan berita-berita yang sepertinya ingin menggiring opini publik untuk mengarah kepada pencitraan sekelompok atau orang tertentu yang pastinya memiliki tendensi atau kepentingan tertentu yang kadang sulit untuk ditebak.<br />
<br />
Jelas sekali bahwa kadang sebuah berita di stasiun televisi kurang mengupas lebih dalam ( atau menyimpang dari esensi permasalahan kalau boleh dibilang) tentang sebuah masalah hanya karena tokoh tertentu yang terlibat dalam kasus yang di-beritakan adalah pemilik dari stasiun televisi tersebut. Tanpa harus menyebut contoh kasusnya, saya pikir masyarakat sudah tahu kasus Mega skandal pajak ( Meskipun saya yakin ada oknum yang kasusnya lebih fenomenal lagi) yang melibatkan sebuah grup perusahaan besar yang sekaligus pemilik stasiun televisi tersebut. <br />
<br />
Disinilah tantangan terbesar dari media massa dalam menyajikan berita yang seharusnya obyektif dan bebas dari segala kepentingan. Sekaligus menjadi pembelajaran bagi masyarakat Indonesia agar selalu berpikir lebih mendalam dalam menyikapi sebuah kasus yang ada di negara ini.<div class="blogger-post-footer">http://rpc.technorati.com/rpc/ping</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8850586912146802121.post-76000634411357927952010-01-05T03:53:00.000-08:002010-01-05T04:28:29.839-08:00The Power of Facebook<a href="http://2.bp.blogspot.com/__4DE5EoTCco/S0Mu4vMC77I/AAAAAAAAAdA/xzD58qiCWys/s1600-h/the+power+of+facebook.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/__4DE5EoTCco/S0Mu4vMC77I/AAAAAAAAAdA/xzD58qiCWys/s200/the+power+of+facebook.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5423229928558751666" /></a><br /><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Facebook">Facebook</a> bukan hal yang asing lagi. Setelah era <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Friendster">Friendster</a> berlalu, demam jejaring sosial masyarakat Indonesia kembali semarak. Namun perbedaan era Friendster dan Facebook sangat jelas. Ketika dulu orang menggunakan frindster sebatas memperluas networking atau pertemanan, sekarang funsi jejaring sosial sudah berkembang merambah dunia politik dan bahkan sangat diperhitungkan oleh berbagai elemen di masyarakat kita. <br /><br />Mungkin ini adalah era baru bagi bangsa Indonesia dalam berdemokrasi sekaligus mencerminkan bahwa lemahnya keterwakilan suara rakyat di DPR. Didukung kemajuan tehnologi,aspirasi atau suara rakyat beralih ke media elektronik karena dirasa lebih efektif mengena ke sasaran. Jelas fenomena penggalangan dukungan melalui Facebook adalah sebuah fenomena baru di dunia politik dan demokrasi kita.<br /><br />Bermula dari dukungan lewat Facebook terhadap Bibit-Chandra dalam konflik <a href="http://main-conspiracies.blogspot.com/2009/11/klimaxs-cicak-vs-buaya.html">Cicak Vs Buaya</a>, kemudian Prita Mulyasari, dan dukungan-dukungan lainnya yang ada banyak di facebook. Jelas Facebook menjadi media baru dalam bersuara. Ketika suara rakyat selalu terpinggirkan oleh kepentingan para politisi semata, maka fenomena facebook mencerminkan kelemahan sistem parlemen kita sekaligus alat baru dalam monitoring kinerja para pejabat pemerintahan.Ketika hukum tidak berpihak kepada yang lemah maka Facebook bisa menjadi harapan untuk mendapatkan keadilan dan sekaligus ini adalah cerminan kebobrokan penegakan hukum di negara kita. <br /><br />Sudah seharusnya para pejabat pemerintahan dan penegak hukum merasa malu dengan munculnya fenomena Facebook ini karena menunjukkan ketidakmampuan para aparatur negara dalam menjalankan fungsinya dan sekaligus menunjukkan adanya kebobrokan dalam penegakan hukum di negara kita.<br /><br />Selamat datang di era digital dimana opini publik akan berperan besar dalam memainkan peran politik. <a href="http://main-conspiracies.blogspot.com/2010/01/power-of-facebook.html">The Power of Facebook</a> bisa menjadi sebuah alat yang sangat hebat dalam menggalang dukungan publik. Sekaligus menjadi alat yang ampuh dalam mengawasi kinerja para pejabat negara. Bahkan bisa menjadi sebuah alat kampanye politis para calon pejabat dan partai yang sangat murah dan efisien sehingga meminimalisir adanya kepentingan politis atau kontrak piolitis yang selalu ada dibalik sebuah dukungan terhadap seorang kontestan dalam sebuah Pemilihan Umum.<div class="blogger-post-footer">http://rpc.technorati.com/rpc/ping</div>Unknownnoreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-8850586912146802121.post-5716378155809843592009-12-24T22:32:00.000-08:002009-12-24T22:35:05.429-08:00Opini Publik Vs Opini Media<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQViKSuTrn797UMYfqQsQq0ojGc3WcQ9Eqh8GxqNdfe8-cOW_GPad165K0zc1ymd_jc8Ois1ZSkm7fK3YtYgeczypxN3Y7aFIPafkDsCy9jOpCZl3Nrmz_8LKGe-hMo70J7ao8Sb9VTz3C/s1600-h/opini+publik.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 149px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQViKSuTrn797UMYfqQsQq0ojGc3WcQ9Eqh8GxqNdfe8-cOW_GPad165K0zc1ymd_jc8Ois1ZSkm7fK3YtYgeczypxN3Y7aFIPafkDsCy9jOpCZl3Nrmz_8LKGe-hMo70J7ao8Sb9VTz3C/s200/opini+publik.jpg" border="0" alt="opini publik vs opini media" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5417034896904281970" /></a><br />Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, opini memiliki peran penting dalam menjalankan sebuah pemerintahan. Sebuah negara demokrasi yang menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi, sebuah opini akan mampu mendorong atau bahkan menjatuhkan jalannya sebuah pemerintahan. Berawal dari asas Dari Rakyat,Oleh Rakyat, dan Untuk rakyat, jelas sekali bahwa kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Selanjutnya kekuasaan tersebut diwakilkan oleh rakyat kepada DPR. Meskipun DPR sendiri merupakan cerminan dari aspirasi rakyat, namun kadang muncul bias terhadap aspirasi rakyat dan aspirasi personal atau golongan wakil rakyat tersebut. Akibatnya muncul distorsi antara rakyatdan wakilnya serta pemerintah itu sendiri. Dan hal tersebut nampak sekali di negara kita,Indonesia.<br /><br />Lebih dari satu dasawarsa kitamengalami era reformasi,namun masih banyak sekali keluhan dari rakyat atas tidak terwakil-kannya rakyat itu sendiri atas berbagai kebijakan yang diambil oleh DPR. Seringkali rakyat tidak terpuaskan dengan kinerja wakilnya yang sering dianggap tidak berpihak kepada rakyat itu sendiri. Demo dan protes menjadi sebuah bentuk perlawanan terhadap ketidak puasan wakil rakyat tersebut.<br /><br />Dalam konteks saat ini dimana kemajuan tehnologi begitu pesat, bentuk-bentuk protes menjadi lebih beragam. Perkembangan media dan tehnologi internet memungkinkan rakyat bisa berpartisipasi "langsung" atas ketidakpuasan mereka terhadap berbagai masalah yang ada. Jejaring sosial semacam facebook, twitter, blog,dll menjadi sebuah alat yang ampuh dalam menyuarakan aspirasi rakyat sekaligus menjadi sebuah alat untuk mengontrol kinerja para wakilnya. Kemajuan tehnologi sekaligus menjadi babak baru bagi warga untuk ber-opini dan berekspresi.<br /><br />Berbagai opini muncul ketika ada ketidak puasan warga terhadap pemerintah. Namun yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah <span style="font-weight:bold;">opini publik</span> tersebut adalah "murni" opini warga ataukah karena peran media yang menggiring warga untuk beropini sesuai dengan yang dikehendaki media?<br /><br />Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa media sangat berperan besar dalam membentuk sebuah opini masyarakat. Media memiliki peran sentral dalam mengawasi dan menyuarakan berbagai hal dalam pemerintahan dan berbagai isu-isu sosial,ekonomi,hukum,politik, dan pemerintahan. Seringkali pula media mengundang para pengamat dalam melihat suatu masalah yang ada. Dan harus diakui bahwa peran para pakar dan pengamat tersebut sangat mempengaruhi opini publik.<br /><br />Melihat situasi politik bangsa kita yang memanas akhir-akhir ini pasca kasus <a href="http://main-conspiracies.blogspot.com/2009/11/klimaxs-cicak-vs-buaya.html">Cicak Vs Buaya</a> yang kemudian disusul dengan mega-skandal Bank Century,dan yang terhangat adalah gerakan Koin Prita, harus diakui bahwa peran media sangat besar sehingga memungkinkan semua hal itu terjadi. Bukanlah suatu hal yang buruk ketika media berperan penting dalam hal ini. Bahkan peran media sangat positif dalam fungsi pengawasannya terhadap kinerja pemerintahan. Tanpa adanya blow-up media, mungkin pak Bibit-Chandra masih ada di penjara dan Pansus bank Century DPR bisa kerja seenaknya.<br /><br />Harus diakui bahwa masyarakat terbawa pada opini media dalam menyikapi berbagai kasus besar diatas. Adalah sebuah kemajuan besar bagi bangsa Indonesia ketika media berani bersuara dan mampu menjalankan fungsinya sebagai media publikasi kinerja pemerintahan yang pada akhirnya bisa diawasi oleh seluruh masyarakat. Namun harus diakui pula bahwa peran media yang sangat besar tersebut juga sangat berbahaya ketika sebuah media tidak lagi berpihak pada rakyat. Ketika media memiliki "kepentingan" dibalikya maka media akan menjadi berbahaya karena akan mampu menggiring opini publik.<br /><br />Diperlukan kecerdasan bagi rakyat Indonesia untuk juga berpikir secara jernih dalam menyikapi pemberitaan media. Kedewasaan berpikir bagi warga akan mampu membuat warga mem-filter pemberitaan media yang sekiranya tidak berpihak pada rakyat. Kedewasaan berpikir pula yang akan membuat sebuah<span style="font-weight:bold;"> opini publik</span> bukan merupakan <span style="font-weight:bold;">opini media</span>. meskipun sangat tipis perbedaan opini publik dan opini media mengingat semua informasi disediakan oleh media.<br /><br />Bagaimanapun juga masyarakat sangat membutuhkan media mengingat sebuah kekuasaan harus selalu diawasi. Masyarakat menunggu perbaikan pemerintah dalam berbagai hal seperti perbaikan sistem hukum yang kurang berpihak kepada rakyat kecil dan masalah korupsi yang masih sangat kuatdi negarakita. Disinilah peran media untuk membongkardan mewartakan perkembangan kinerja pemerintah terhadap berbagai isu-isu penting di masyarakat.<div class="blogger-post-footer">http://rpc.technorati.com/rpc/ping</div>Unknownnoreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8850586912146802121.post-24547029051967739882009-12-15T09:16:00.001-08:002009-12-19T10:40:30.608-08:00Koin Prita dan People Power<a href="http://2.bp.blogspot.com/__4DE5EoTCco/Sy0cb2H_Z4I/AAAAAAAAAcY/nloT5TZJR5E/s1600-h/koin+prita.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 200px;" src="http://2.bp.blogspot.com/__4DE5EoTCco/Sy0cb2H_Z4I/AAAAAAAAAcY/nloT5TZJR5E/s200/koin+prita.jpg" border="0" alt="koin prita"id="BLOGGER_PHOTO_ID_5417017191507650434" /></a><br /><a href="http://main-conspiracies.blogspot.com/"><strong>Conspiracies</strong></a> atau Konspirasi menjadi sebuah kata yang semakin sering dibicarakan oleh masyarakat akhir-akhir ini. Istilah yang erat hubungannya dengan sebuah intelijen dan berkonotasi negatif menjadi buah bibir para ahli yang hampir setiap hari menghiasi layar TV dan menjadi konsumsi publik. Mengikuti perkembangan hukum dan politik di Indonesia akhir-akhir ini memang sangat mencengangkan. Berawal dari kisah Antasari yang mirip cerita novel hingga kasus Bibit-Hamsah,mbok Minah,dan yang terhangat adalah Prita. <br /><br />Mengikuti perkembangan berbagai kasus hukum tersebut membuat miris hati kita dan terkesan jelas kebobrokan hukum di negara kita. Rasa keadilan yang terkoyak melihat kasus mbok minah dan Prita yang menunjukkan bahwa peradilan kita hanya memihak pada orang berkuasa dan kaya, kemudian ditambah lagi dengan istilah kriminalisasi KPK atau <a href="http://main-conspiracies.blogspot.com/2009/11/klimaxs-cicak-vs-buaya.html">Cicak Vs Buaya</a> semakin membuat masyarakat muak dengan aparat penegak hukum kita.<br /><span class="fullpost"><br />Sangat menarik melihat kasus ini dimana perkembangan tehnologi informasi sangat berperan terhadap skala kasus-kasus diatas ditambah semakin beraninya masyarakat dan media massa kita dalam menilai sebuah permasalahan. Apabila kita bandingkan dengan jaman dahulu, masyarakat Indonesia mengalami sebuah kemajuan yang sangat besar atau bahkan bisa dibilang mengalami lompatan dalam ber-ekspresi dan berpikir. <br /><br />Gerakan Koin Prita bukanlah gerakan yang bisa dianggap remeh. Gerakan ini adalah sebuah gerakan "people power",bentuk nyata dari protes masyarakat terhadap <a href="http://main-conspiracies.blogspot.com/2009/12/arogansi-korporasi-diantara-lemahnya_03.html">Lemahnya penegakan hukum </a> di Indonesia. Ditambah dengan peran media yang begitu besar dalam menyorot gerakan ini, fenomena koin Prita bisa menjadi sebuah babak baru bagi bangsa Indonesia. Minimal mulai ada kesadaran kolektif dari masyarakat untuk berani bertindak dan berpikir kritis terhadap segala ketidak adailan dan kesewenang-wenangan para aparat penegak hukum dan para pejabat.<br /><br />Apabila pemerintah cukup cerdas dalam menyikapi gerakan koin prita ini,seharusnyalah pemerintah mulai berbenah diri terhadap institusi penegak hukum yang jelas-jelas sudah bobrok. Reformasi sistem terhadap institusi penegak hukum menjadi urgent untuk segera dilaksanakan. Apabila perlu sanksi tegas hingga pemecatan harus diberlakukan terhadap aparat-aparat yang memang bersalah dan tidak credibel. Toh masih banyak SDM indonesia yang jauh lebih berkualitas dan siap menggantikan posisi para aparat penegak hukum dan pejabat tersebut. <br /><br />Memang berawal dari masalah hukum yang masih semrawut dan tidak berpihak pada yang lemah, namun pada akhirnya akan masuk juga ke ranah politik. Gerakan kekecewaan massa terhadap hukum di Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Masyarakat yang marah akan bisa menimbukkan people power. Jadi Pemerintah jangan hanya menyikapi gerakan ini sebagai lips service belaka kalo tidak ingin sejarah terulang kembali.<br />Akankah sejarah akan terulang seperti tahun 1998?<br /></span><div class="blogger-post-footer">http://rpc.technorati.com/rpc/ping</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8850586912146802121.post-2844968364235552162009-12-03T22:30:00.000-08:002009-12-04T02:11:54.478-08:00Arogansi Korporasi diantara Lemahnya Hukum<div align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/__4DE5EoTCco/SxjLvFvcSrI/AAAAAAAAAb0/pyxkY32nItw/s1600-h/Arogansi+Korporasi+diantara+Lemahnya+Hukum.gif"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 154px; FLOAT: left; HEIGHT: 200px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5411298962141104818" border="0" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/__4DE5EoTCco/SxjLvFvcSrI/AAAAAAAAAb0/pyxkY32nItw/s200/Arogansi+Korporasi+diantara+Lemahnya+Hukum.gif" /></a>Melihat berbagai kasus hukum yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini cukuplah menarik untuk kita perhatikan dan sekaligus memicu munculnya berbagai "rasa keadilan" yang terkoyak dalam benak mayoritas rakyat Indonesia. Ada apa dengan Sistem Peradilan kita?Masih adakah keadilan bagi mereka yang miskin dan lemah?<br /><br />Setelah sekian lama masyarakat kita memberikan image negatif kepada aparat hukum kita, kini image tersebut akan semakin gelap. Setelah melihat beberapa kasus yang terjadi seperti <a href="http://main-conspiracies.blogspot.com/2009/11/klimaxs-cicak-vs-buaya.html">Cicak vs Buaya</a>, kemudian perkembangan kasus <a href="http://video.vivanews.com/read/6852-diharuskan_bayar_rp_204_juta__prita_ajukan_kasasi">Prita Mulyasari</a> yang akhirnya memvonis denda Rp 204 juta, kasus <a href="http://news.okezone.com/read/2009/11/20/340/277724/340/dituduh-curi-buah-kakao-3-biji-nenek-ditahan-rumah-3-bulan">Mbok Minah</a> yang divonis tahanan rumah selama 3 bulan karena mencuri 3 biji Cokelat, kisah <a href="http://video.okezone.com/play/2009/11/27/235/14951/curi-semangka-terancam-pidana-5-tahun-penjara">Buruh Tani </a>yang diancam pidana 5 tahun karena curi 3 semangka, Kisah <a href="http://www.detiknews.com/commentpaging/2009/10/26/120338/1228541/10/6/numpang-nge-charge-hp-aguswandi-dipenjara">Aguswandi</a> yang dipenjara karena numpang charge HP di mall. Mungkin sangat ironis sekali ketika masih banyak pejabat yang korupsi bermilyar-milyar dan kebal terhadap hukum bahkan masih bisa jalan-jalan ke Singapura, sedangkan banyak orang miskin yang dipenjara dan didakwa bersalah karena mencuri hal-hal yang kecil.<br /><span class="fullpost"><br />Memang benar bahwa sekecil apapun,perbuatan mencuri itu tidak bisa dibenarkan. Namun ketika melihat motif dibalik perbuatan pencurian tersebut,seharusnyalah kita berpikir ulang. Sangatlah berbeda dengan motif para koruptor yang jelas untuk memperkaya diri, kebanyakan kasus pencurian yang dilakukan oleh orang miskin hanyalah untuk bertahan hidup ataupun motif sepele lainnya. Dan pada dasarnya,bukanlah kesalahan mereka kalo sampai perbuatan pencurian tersebut terjadi. Ketika kemiskinan masih ada,kasus-kasus seperti diatas masih akan sangat banyak terjadi. Kemiskinan adalah masalah terbesar bangsa ini.<br /><br /><br />Sisi menarik dari berbagai kasus hukum tersebut adalah fenomena munculnya Arogansi Korporasi yang semakin kuat diantara lemahnya hukum di negara kita. Sebagai contoh adalah pengajuan tuntutan RS OMNI International terhadap Prita Mulyasari, pengajuan tuntutan PT Jakarta Sinar Intertrade (pengelola) dan PT Duta Pertiwi Tbk (developer) Apartemen Roxy Mas terhadap Aguswandi, pengajuan tuntutan PT Rumpun Sari Antan (RSA) terhadap mbok Minah.<br /><br />Cukup miris memang, ketika melihat aksi korporasi-korporasi tersebut. Ketika sebuah korporasi yang memiliki sumber dana yang kuat bersinergi dengan aparat hukum yang kiblat moralnya kearah uang, kemudian beraksi melawan rakyat biasa dengan mengatasnamakan hukum. Bisa dipastikan bahwa si miskin pasti akan kalah di mata hukum! Hukum mungkin tidaklah salah, Aparatnyalah yang memungkinkan hukum itu bisa salah!<br />Ketika aparat hukum menafsirkan hukum secara tekstual maka akan sangat berbahaya aparat tersebut. Mengutip pernyataan mantan Hakim Agung, Bisman Siregar, <em><span style="color:#cc0000;"><span style="color:#ff0000;">"seharusnyalah para hakim selalu bertindak mengandalkan hati nurani setiap kali mengambil keputusan. Sebab baginya, hati nurani tidak bisa diajak berbohong"</span><br /></span></em><br />Kasus Korporasi terhadap orang biasa bukanlah hal yang baru. Di banyak negara besar kasus-kasus seperti ini juga banyak terjadi. Perbedaannya adalah mekanisme hukum di negara maju sudah berjalan dengan baik sedangkan di Indonesia mekanisme hukum kita masih sangat buruk. Seperti kasus raksasa rokok <a href="http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1117230/">Brown and Williamson Tobacco</a> yang sangat fenomenal, bahkan sampai dibuat filmnya dan kasus besar lainnya.<br /><br />Meskipun kita mengaku sebagai negera demokratis terbesar di dunia,namun dalam sebuah sistem kapitalisme global dan masih berjalannya proses kematangan berdemokrasi, aspek hukum di Indonesia masih sangatlah rentan terhadap netralitas dan keobyektifitasannya. Hukum masih sangat rentan dimana kekuasaan akan sangat mudah masuk dan memanipulasi hukum itu sendiri.<br /><br />Dalam sebuah sistem kapitalisme dimana kekuasaan ditentukan oleh siapa yang memegang sumber-sumber daya yang ada (baca : uang), sangatlah rentan sebuah keadilan di mata hukum akan didasarkan pada Hukum itu sendiri. Kebanyakan yang terjadi adalah dimana keadilan itu sendiri cenderung menjadi bagian dari kekuasaan yang ada,akibatnya hukum akan terjangkau bagi para kapitalis dan mereka yang miskin akan kurang atau tidak akan tersentuh oleh keadilan hukum itu sendiri. Mengutip pernyataan Lord Acton yang sangat terkenal <em><span style="color:#ff0000;">"Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely. Great men are almost always bad men."</span></em><br /><br /></span></div><div class="blogger-post-footer">http://rpc.technorati.com/rpc/ping</div>Unknownnoreply@blogger.com5