Opini Publik Vs Opini Media

opini publik vs opini media
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, opini memiliki peran penting dalam menjalankan sebuah pemerintahan. Sebuah negara demokrasi yang menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi, sebuah opini akan mampu mendorong atau bahkan menjatuhkan jalannya sebuah pemerintahan. Berawal dari asas Dari Rakyat,Oleh Rakyat, dan Untuk rakyat, jelas sekali bahwa kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Selanjutnya kekuasaan tersebut diwakilkan oleh rakyat kepada DPR. Meskipun DPR sendiri merupakan cerminan dari aspirasi rakyat, namun kadang muncul bias terhadap aspirasi rakyat dan aspirasi personal atau golongan wakil rakyat tersebut. Akibatnya muncul distorsi antara rakyatdan wakilnya serta pemerintah itu sendiri. Dan hal tersebut nampak sekali di negara kita,Indonesia.

Lebih dari satu dasawarsa kitamengalami era reformasi,namun masih banyak sekali keluhan dari rakyat atas tidak terwakil-kannya rakyat itu sendiri atas berbagai kebijakan yang diambil oleh DPR. Seringkali rakyat tidak terpuaskan dengan kinerja wakilnya yang sering dianggap tidak berpihak kepada rakyat itu sendiri. Demo dan protes menjadi sebuah bentuk perlawanan terhadap ketidak puasan wakil rakyat tersebut.

Dalam konteks saat ini dimana kemajuan tehnologi begitu pesat, bentuk-bentuk protes menjadi lebih beragam. Perkembangan media dan tehnologi internet memungkinkan rakyat bisa berpartisipasi "langsung" atas ketidakpuasan mereka terhadap berbagai masalah yang ada. Jejaring sosial semacam facebook, twitter, blog,dll menjadi sebuah alat yang ampuh dalam menyuarakan aspirasi rakyat sekaligus menjadi sebuah alat untuk mengontrol kinerja para wakilnya. Kemajuan tehnologi sekaligus menjadi babak baru bagi warga untuk ber-opini dan berekspresi.

Berbagai opini muncul ketika ada ketidak puasan warga terhadap pemerintah. Namun yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah opini publik tersebut adalah "murni" opini warga ataukah karena peran media yang menggiring warga untuk beropini sesuai dengan yang dikehendaki media?

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa media sangat berperan besar dalam membentuk sebuah opini masyarakat. Media memiliki peran sentral dalam mengawasi dan menyuarakan berbagai hal dalam pemerintahan dan berbagai isu-isu sosial,ekonomi,hukum,politik, dan pemerintahan. Seringkali pula media mengundang para pengamat dalam melihat suatu masalah yang ada. Dan harus diakui bahwa peran para pakar dan pengamat tersebut sangat mempengaruhi opini publik.

Melihat situasi politik bangsa kita yang memanas akhir-akhir ini pasca kasus Cicak Vs Buaya yang kemudian disusul dengan mega-skandal Bank Century,dan yang terhangat adalah gerakan Koin Prita, harus diakui bahwa peran media sangat besar sehingga memungkinkan semua hal itu terjadi. Bukanlah suatu hal yang buruk ketika media berperan penting dalam hal ini. Bahkan peran media sangat positif dalam fungsi pengawasannya terhadap kinerja pemerintahan. Tanpa adanya blow-up media, mungkin pak Bibit-Chandra masih ada di penjara dan Pansus bank Century DPR bisa kerja seenaknya.

Harus diakui bahwa masyarakat terbawa pada opini media dalam menyikapi berbagai kasus besar diatas. Adalah sebuah kemajuan besar bagi bangsa Indonesia ketika media berani bersuara dan mampu menjalankan fungsinya sebagai media publikasi kinerja pemerintahan yang pada akhirnya bisa diawasi oleh seluruh masyarakat. Namun harus diakui pula bahwa peran media yang sangat besar tersebut juga sangat berbahaya ketika sebuah media tidak lagi berpihak pada rakyat. Ketika media memiliki "kepentingan" dibalikya maka media akan menjadi berbahaya karena akan mampu menggiring opini publik.

Diperlukan kecerdasan bagi rakyat Indonesia untuk juga berpikir secara jernih dalam menyikapi pemberitaan media. Kedewasaan berpikir bagi warga akan mampu membuat warga mem-filter pemberitaan media yang sekiranya tidak berpihak pada rakyat. Kedewasaan berpikir pula yang akan membuat sebuah opini publik bukan merupakan opini media. meskipun sangat tipis perbedaan opini publik dan opini media mengingat semua informasi disediakan oleh media.

Bagaimanapun juga masyarakat sangat membutuhkan media mengingat sebuah kekuasaan harus selalu diawasi. Masyarakat menunggu perbaikan pemerintah dalam berbagai hal seperti perbaikan sistem hukum yang kurang berpihak kepada rakyat kecil dan masalah korupsi yang masih sangat kuatdi negarakita. Disinilah peran media untuk membongkardan mewartakan perkembangan kinerja pemerintah terhadap berbagai isu-isu penting di masyarakat.

6 comments:

  1. sakthi mengatakan...

    wish u happy new year....... good work & keep it up.....

  2. Rock mengatakan...

    Happy new year...

  3. Berita Terkini mengatakan...

    Saya pilih opini di TV one,semoga yang terbaik menjadi yang terbaik.

  4. baju muslim murah mengatakan...

    publik ato media, perlu di cek kebenarannya. bukan banyak ato sedikit pendukungnya.

  5. Home Improvement mengatakan...

    keduanya harus bener2 di cek kebenarannya

  6. Belajar Search Engine mengatakan...

    terimakasih infonya. sangat bermanfaat ne buat saya dan saya yakin juga bermanfaat buat pembaca lainnya.