Lebaran dan Fenomena Pengemis

Lebaran telah tiba. Sebuah moment yang ditunggu oleh semua masyarakat Indonesia. Moment yang bukan lagi menjadi milik kaum muslim namun sudah menjadi budaya seluruh bangsa Indonesia. Moment yang tepat untuk memaafkan dan berbagi. Ada sebuah fenomena tahunan yang selalu menyertai Lebaran,selain mudik tentunya, yaitu munculnya Pengemis.

Sebuah masalah yang sangat dilematis. Masih banyak pro-kontra mengenai Pengemis ini, toh meskipun sudah ada fatwa haram bagi kegiatan mengemis yang telah dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumenep, Jawa Timur dan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Harus diakui bahwa keberadaan Pengemis adalah masalah sosial. Dan masalah Pengemis adalah domain pemerintah, baik pemda, pemkot, maupun pemerintah pusat serta tanggung jawab kita bersama. Pemerintah melalui Departemen Sosial (Depsos)sejatinya telah melakukan penanganan Pengemis. Pengemis telah diberikan bekal pendidikan ketrampilan dan tempat tinggal di panti sosial dengan harapan agar mereka tidak lagi turun ke jalan untuk mengemis. Namun, lantaran sulit mendapat kerja, Pengemis yang telah diberi pembinaan itu kembali lagi harus mengemis.

Soal mengemis ini memang erat kaitannya dengan soal kemiskinan dan ketersediaan lapangan pekerjaan.Mayoritas memang demikian halnya, walau dalam beberapa kasus tidak semata-mata hanya soal kemiskinan saja. Bahkan, dalam dalam beberapa kasus tertentu, bahkan ada kaitannya dengan soal budaya tradisi.

Pengemis menjadi sebuah profesi yang menghasilkan banyak keuntungan. Ada yang sehari bisa mendapatkan uang kotor lebih dari Rp. 50 ribu bahkan Rp.100 ribu. Menurut sebuah penelitian di Jakarta,dalam waktu sehari, jumlah uang receh yang beredar mencapai Rp. 1 milyar!

Dana yang disediakan untuk mengatasi kemiskinan sendiri disalurkan oleh pemerintah melalui beberapa program seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Sejak 2007, anggaran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) diluncurkan sekitar Rp0,5-1,5 miliar per kecamatan dan diupayakan naik menjadi Rp3 miliar sejak 2008. Da harus diakui bahwa program tersebut-pun masih pro-kontra dan bahkan bisa dibilang kurang berhasil menangani masalah Pengemis yang masih banyak jumlahnya.

Persoalan Pengemis ini juga bukan hanya monopoli urusannya Negara Indonesia saja.Di beberapa negara makmur dan negara maju juga mempunyai masalah yang serupa. Amerika Serikat, Australia, bahkan Arab Saudia juga mempunyai masalah yang serupa.

Di US,pernyataan departemen tenaga kerja AS pada bulan April menyatakan terdapat sebanyak enam juta orang yang menerima tunjangan pengangguran yang notabene kemungkinan besar juga berprofesi sebagai pengemis. Berdasarkan sensus 2006, Kantor Statistik Australia mencatat ada 27.374 tuna wisma di New South Wales (NSW) yang kemungkinan besar juga berprofesi sebagai Pengemis. Sedangkan di Saudi, Berdasarkan laporan tahunan terbaru dari Kementerian Sosial, ada 5.207 pengemis Saudi di kerajaan itu, dan 21.136 pengemis yang bukan orang Saudi. Jumlah totalnya menurun dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 30.008.

Untuk membatasi perilaku mengemis, masyarakat juga ikut diimbau untuk tidak memberikan sedekah sembarangan. Jika ingin bersedekah, masyarakat diminta untuk menyalurkannya ke orang yang pantas menerimanya. Masyarakat seharusnya memberikan ke tangan yang tepat, karena arti sedekah adalah memberikan sesuatu yang patut kepada orang yang pantas menerimanya. itulah arti sedekah.

Namun terlepas dari pro-kontra yang ada, kita kembalikan kepada kita semua tentang bagaimana seharusnya kita menyikapi para Pengemis. Toh, kenyataannya memang masih banyak sekali saudara-saudara kita yang memang masih sangat membutuhkan uluran tangan. Dan memang lebih baik apabila tangan kita diatas.

14 comments:

  1. Ghustie Samosir mengatakan...

    coba berkomentar dikit yach sob :)

    menurut gw emang serba salah juga dengan pengemis ini, pernah aku nonton 1 acara di TV dimana reporternya bertanya ke pengemis, dan ternyata dia itu emang khusus datang ke Jakarta hanya moment tertentu seperti lebaran :(

    mungkin dia pikir, di bulan puasa, banyak orang yang memberikan sedekah, dan itu dijadikan alasan untuk menjadi pengemis.

    kalo masalah haram atau tidaknya, menurut gw gak ngaruh, kecuali kalo bener2 ada UU nya tentang pengemis, yang memberikan dan yang diberikan bisa kena hukuman, mungkin itu bisa mengurangi jumlah pengemis,

    CMIIW

    btw selamat idul fitri yach, mohon maaf lahir dan batin :)

    Regards,
    Ghustie Samosir

    www.hanyainfo.blogspot.com



    Ada bisnis menarik nih. Program bisnis investasi BCA dengan modal cuma Rp. 10.000,-
    Bisa dapetin 3 x lipat atau lebih (lumayan buat beli cendol :D)
    Gabung ya di www.investasibca.com

  2. Upex mengatakan...

    Link Anda sudah saya pasang. Link balik ya.. Salam kenal...

  3. Upex mengatakan...

    Makasih bro...

  4. Chandra mengatakan...

    Menurut saya yang berasal dari kalangan bawah. Mengemis itu halal asal hanya untuk keadaan terdesak saja dan tidak menjadikannya sebagai profesi... walaupun sesulit apapun di dunia ini Tuhan pasti menjaga umat-Nya yang dalam kesusahan. ...
    Request : Nulis kasus-nya prita mulya sari dalam kaca mata bung daniel dong....
    thanks kunjungannya
    jayzheholic.blogspot.com

  5. Daniel DPK mengatakan...

    @@@@@: Jayzeholic: habis dari blog kamu nih..he..he..btw, kasus prita menurut saya sudah sangat jelas sekali permasalahannya dan hampir semua blogger setuju bahwa prita tidaklah bersalah dan layak mendapat keadilan..

  6. Unknown mengatakan...

    ngemis klo sementara mungkin ga apa2, cuma ada juga ngemis jadi profesi...ini yang masalah...

  7. Unknown mengatakan...

    Tergantung niatan bro, malahan dijamannya Rosulullah-para sahabat cuman mau nerima .hadiah. Bukannya sedekah :)

  8. Mengembalikan Jati Diri Bangsa mengatakan...

    Aku senang membaca artikel ini, karena contentnya sejalan dengan tema kontes yang gw ikuti..
    Izin copas sob..
    nanti saya beri backlink utk artikel ini kerjakerasnya

    Thanks a lot!

  9. Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang mengatakan...

    wah sejalan ma misi mengembalikan jati diri bangsa nya mas khai, artikelnya mantap sob. Fenomena pengemis bermobil dah pernah dengar blom. Aku pernah baca artilenya di blog luar. Coba googling aja...

  10. obat kuat - obat hipertensi - obat diabetes - obat kesuburaan - obat asam urat - obat stroke mengatakan...

    Ramuan yang terdiri dari bahan-bahan herbal alami yang dapat melancarkan peredaran darah dan membersihkan darah dari toksin-toksin yang berbahaya. menyehatkan kembali organ-organ yang bermasalah. termasuk organ-organ yang sakit yang menyebabkan penyakit seperti hipertensi, diabetes, stroke, asam urat, kolesterol tinggi dan mampu membantu kesuburan sehingga pasangan yang sulit hamil dapat segera mendapat momongan. Obat herbal ini mempunyai efek juga layaknya obat kuat, sehingga mampu memfungsikan kembali bagi penderita impotensi dan ejakulasi dini termasuk yang terjadi pada penderita diabetes.

  11. obat kuat - obat hipertensi - obat diabetes - obat kesuburaan - obat asam urat - obat stroke mengatakan...

    Ramuan yang terdiri dari bahan-bahan herbal alami yang dapat melancarkan peredaran darah dan membersihkan darah dari toksin-toksin yang berbahaya. menyehatkan kembali organ-organ yang bermasalah. termasuk organ-organ yang sakit yang menyebabkan penyakit seperti hipertensi, diabetes, stroke, asam urat, kolesterol tinggi dan mampu membantu kesuburan sehingga pasangan yang sulit hamil dapat segera mendapat momongan. Obat herbal ini mempunyai efek juga layaknya obat kuat, sehingga mampu memfungsikan kembali bagi penderita impotensi dan ejakulasi dini termasuk yang terjadi pada penderita diabetes.

  12. tokek dijual - pembesaran tokek mengatakan...

    TOKEK = Tokek adalah nama umum untuk menyebut cecak besar. Ada banyak jenis tokek, namun istilah tokek secara sempit biasa dipadankan bagi anggota marga Gekko, suku Gekkonidae. Sedangkan tokek dalam bahasa awam umumnya merujuk kepada tokek rumah (Gekko gecko), yang memiiki persebaran luas. Marga Gekko menyebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara, ke utara hingga Korea dan Jepang, ke timur --melintasi Kepulauan Nusantara dan Filipina-- hingga ke Kepulauan Solomon dan Santa Cruz di Pasifik. (wikipedia)

  13. haji 2012 dan umrah 2012 mengatakan...

    Biro Travel Haji Plus dan Umrah terbesar di Indonesia menurut data maskapai penerbangan Garuda Indonesia, dan merupakan penyelenggara Haji Plus dan Umrah resmi dan legal yang didukung oleh tim yang sudah berpengalaman dalam memberikan pelayanan bagi jamaah haji plus maupun jamaah umrah. Sejak tahun 1990 telah memberangkatkan lebih dari 50,000 jamaah dari seluruh wilayah Indonesia, bergabunglah dan dapatkan solusi cerdas bagi yang berkeinginan menunaikan ibadah haji dan ibadah umrah dengan biaya murah dan bahkan gratis

  14. Belajar Search Engine mengatakan...

    mending jangan di kasi..itu malah mengajak mereka tambah malas