Sekedar Curahan Hati

Sudah cukup lama blog ini tak terurus. Namun masih lumayan banyak juga pengunjung blog ini..he..he..Maaf bukannya meninggalkan dunia blogger,namun lebih karena kesibukan kerja yang tidak ada habis-habisnya. Menjalin komunikasi dan mengembangkan relasi demi masa depan yang lebih baik. Plus masih galaunya suasana hati yang tidak menentu melihat situasi politik yang cukup memuakkan.

Melihat perkembangan berita politik makin membuat pusing sepuluh keliling. Bukannya sok-sokan, tapi menjadi tanggung jawab kita bersama untuk ikut memperhatikan,mengawasi dan melihat tingkah laku para elite bangsa ini. Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang masyarakatnya sadar akan politik, bahwa kekuasaan yang diwakilkan oleh rakyet pada penguasa seharusnyalah diawasi oleh pemberi mandat yaitu kita semua. Meskipun kadang kita hanya bisa mengkritik di dalam hati atau hanya pada orang-orang di sekitar kita, namun itu cukup untuk memberikan nuansa bagi bangsa kita.

Ketika berita semakin membingungkan kita mungkin nurani kita yang akan bisa menentukan mana yang benar. Ketika sebuah bangsa mengaku menjunjung tinggi proses peradilan yang sudah hilang kredibilitasnya oleh masyarakat itu sendiri, lalu hendak kemanakah bangsa ini?

Peran media yang begitu besar semakin terasa dalam kehidupan berbangsa mennjadikannya sebagai sebuah dilematis bagai dua sisi mata uang. Satu sisi,media, baik televisi,koran,atau media onlina begitu perkasa dalam mendidik bangsa ini menjadi lebih dewasa dalam berpolitik. Namun di sisi lain media bisa menjadi senjata yang sangat mengerikan yaitu menggiring opini publik, terlebih apabila sebuah media dimiliki oleh seorang atau beberapa tokoh berkuasa yang pastinya memiliki kepentingan dibalik sebuah berita.

Tampak jelas sekali kita setiap hari diberondong dengan berita-berita yang sepertinya ingin menggiring opini publik untuk mengarah kepada pencitraan sekelompok atau orang tertentu yang pastinya memiliki tendensi atau kepentingan tertentu yang kadang sulit untuk ditebak.

Jelas sekali bahwa kadang sebuah berita di stasiun televisi kurang mengupas lebih dalam ( atau menyimpang dari esensi permasalahan kalau boleh dibilang) tentang sebuah masalah hanya karena tokoh tertentu yang terlibat dalam kasus yang di-beritakan adalah pemilik dari stasiun televisi tersebut. Tanpa harus menyebut contoh kasusnya, saya pikir masyarakat sudah tahu kasus Mega skandal pajak ( Meskipun saya yakin ada oknum yang kasusnya lebih fenomenal lagi) yang melibatkan sebuah grup perusahaan besar yang sekaligus pemilik stasiun televisi tersebut.

Disinilah tantangan terbesar dari media massa dalam menyajikan berita yang seharusnya obyektif dan bebas dari segala kepentingan. Sekaligus menjadi pembelajaran bagi masyarakat Indonesia agar selalu berpikir lebih mendalam dalam menyikapi sebuah kasus yang ada di negara ini.

2 comments:

  1. zusmart mengatakan...

    update terus donk mas.

  2. Belajar Search Engine mengatakan...

    terimakasih infonya. sangat bermanfaat ne buat saya dan saya yakin juga bermanfaat buat pembaca lainnya.