Epos Mahabharata Modern: Cicak Vs Buaya

Drama Cicak Vs Buaya sudah memasuki babak baru setelah bisa diprediksi bahwa akan terjadi klimaks-klimaks baru dalam drama ini. Mau disebut apapun kisah ini entah itu sinetron,reality show,drama,film atau apapun juga, memang harus diakui bahwa pertempuran cicak vs buaya ini semakin menghibur untuk dilihat dan semakin membingungkan untuk diikuti.

Bagaimana tidak menarik ketika kisah ini semakin panas dan akan bertambah panas alur ceritanya. Dan tentunya semakin membingungkan banyak orang ketika mengikuti berbagai fakta dan opini dari berbagai pihak lewat berbagai media yang ada. Terutama berbagai paparan dan saling serang opini melalui konferensi pers baik dari kepolisian,tim 8,komisi 3, maupun KPK sendiri semakin membuat kisah ini menimbulkan interpretasi yang bermacam-macam.

Image menjadi sebuah inti permasalahan dalam kasus ini. Saya jadi teringat kisah Epos Mahabharata apabila melihat perkembangan kasus Cicak Vs Buaya ini.Inti dari cerita tersebut adalah Kebaikan Vs Kejahatan. Dimana KPK menjadi pihak Kebaikan dan lawan-lawannya menjadi pihak kejahatan.

Tentu saja image KPK sebagai institusi yang bersih yang menjadi harapan baru bagi seluruh warga Indonesia menjadi representasi dari Pendawa, sedangkan Institusi hukum lainnya seperti Kejaksaan dan Kepolisian termasuk DPR dan Pemerintahan sebagai representasi Kurawa. Dalam hal ini, KPK memang akan melawan sebuah arus besar yang sangat kuat yang masih ditunggu-tunggu siapakah gerangan sutradara dibalik semua rekayasa atau peristiwa kasus ini.

Dan yang patut diacungi jempol adalah si "Resi Wiyasa" modern ini atau sutradara dibalik Epos Mahabharata modern ini. Drama ini telah menjadi box office di Indonesia selama lebih dari 2 bulan ini. Bayangkan kalo si sutradara meminta royalti dari kisah ini? Pasti dia sudah mengalahkan sineas hollywood di negeri seberang sana.

Beberapa perkembangan terakhir memang sangat mencengangkan pasca pengakuan saksi WW dalam persidangan Antazari Ashar. Menyimak kesaksiannya membuat otak kita menjadi berpikir semakin kuatlah rekayasa yang terjadi bagi institusi pembela kebenaran, KPK. Meskipun dalam konferensi pers sehari setelah kesaksian ww, Pak Nanan selaku "tukang ngomong" Kepolisian langsung meng-counter kesaksian WW dengan mempertontonkan adegan suasana penyidikan WW dan AA, namun opini yang berkembang di masyarakat semakin tidak terbendung. Terlebih lagi setelah menyimak hasil rekomendasi Tim 8 yang secara tegas menyatakan dugaan rekayasa terhadap KPK.

Terus mau dibawa kemana akhir Epos Mahabharata ini?Ya kita, tunggu saja perkembangannya.Yang jelas Epos ini akan semakin menarik ketika dikaitkan dengan skandal Bank Century karena dipastikan akan menguak sesuatu yang lebih besar lagi. Semakin meyakinkan akan adanya sebuah Konspirasi Besar di negeri ini yang melibatkan orang-orang besar yang notabene sudah anda pilih sendiri di pemilu kemarin. Bagi anda yang tertarik untuk melihat fakta lain dibalik Cerita sang sutradara ini mungkin anda bisa membaca tulisan Rina Dewreight yang cukup mencengangkan ini dalam Fakta di Balik Kriminalisasi KPK,dan Keterlibatan SBY atau di situs cicak.or.id atau di berbagai forum lainnya.


Terlepas dari kebenaran fakta dari berbagai tulisan diatas,harus diakui bahwa posisi KPK saat ini diakui kebersihannya oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai satu-satunya institusi yang menjadi harapan baru bagi bangsa ini dan hal tersebut menjadi Image yang melekat kuat di seluruh masyarakat kita. Melihat tulisan Rina tersebut, sudah dipastikan bahwa KPK membutuhkan dukungan anda semua,masyarakat Indonesia mengingat "Kurawa" yang dihadapinya sangatlah besar! Dan dukungan kita semua membuat akhir cerita ini tidak akan sama dengan yang diharapkan oleh sang sutradara,aktor intellectual,atau bahasa kerennya "Intellectual Dadder" akan peng-kerdilan peran KPK! Dukungan seluruh masyarakat Indonesia akan membuat alur cerita ini akan berakhir seperti kisah Epos Mahabharata seperti yang sudah kita ketahui ending-nya bahwa pihak Pandawa-lah yang harus menang!

Gambar diambil dari : http://cicak.or.id/baca/2009/11/16/mega-sinetron-ketika-cicak-bersaksi.html

9 comments:

  1. Herman RH mengatakan...

    Ga apa-apa mirip pandawa kurawa. Toh akhirnya semua menjadi jelas, sehingga kita bisa menentukan sikap yang tegas. Sekarang masih agak2 ambigu. Banyak tokoh belum keluar. Yulianto, Ong Julia (ini yang saya tunggu, mau minta dipijat) belum keluar. Dan tidak ada update terbaru tentang keberadaan mereka.

    Asal jangan macam sinetron aja. Rating naik, episode diperpanjang.

    Di sana gunung di sini gunung, di tengah-tengahnya pulau jawa. Dalangnya bingung, wayangnya bingung. Koruptor lain pada ketawa. YAEEE...

  2. survivor mom mengatakan...

    Hi jus came to pay your visit.
    Have a good daY.

  3. moenas mengatakan...

    kayanya dah berakhir browww

  4. AVIPH Studio mengatakan...

    Yang salah akan kalah..

  5. rumah pernikahan mengatakan...

    Wadow gak tau deh kalo soal ginian, puseng ndiri jadinya liat yang diatas pada ribut, yang dibawam ikut ribut, wah jadi negara ribut dunk..

  6. Cari Uang|Cari Uang Gratis Di Internet|Bisnis Online Gratis|Bisnis Di Internet mengatakan...

    makin terasa aneh indonesia kita tercinta !!!

  7. Indovision mengatakan...

    Selama intitusi isinya manusia yang masih ada perasaan saya gak percaya ! (hebat kalau tidak bergeming dengan uang) kecuali Robot....

  8. Adsense Revenue Sharing mengatakan...

    Semoga para pejabat dan petinggi negeri ini bisa lebih bijaksana dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas agar semua masalah cepat di selesaikan...

  9. Belajar Search Engine mengatakan...

    terimakasih infonya. sangat bermanfaat ne buat saya dan saya yakin juga bermanfaat buat pembaca lainnya.