Kerja Keras Adalah Energi Kita: Cutting Edge Technologies

Peran Tehnologi Dalam Pengembangan Pertamina


Penerapan slogan Kerja Keras Adalah Energi Kita harus mencakup ke semua aspek termasuk penguasaan tehnologi. Penguasaan tenologi terbaru dalam bidang perminyakan adalah sebuah kunci sukses dalam pengembangan eksplorasi ladang minyak yang ada. Harus diakui bahwa Pertamina sangat kurang dalam Cutting Edge Technologies ini karena masih belum berjalannya Research and Development di Pertamina atau mungkin kurangnya dana pengembangan bagi divisi riset dan pengembangan.

Sebenarnya Pertamina memiliki SDM yang cukup berkualitas dan pengalaman di bidang perminyakan yang cukup lama. Namun harus diakui bahwa selama ini Pertamina telah salah memposisikan diri akibat kebijakan yang kurang tepat dalam menjalankan bisnis pertamina. Selama ini Pertamina selalu mengandeng perusahaan minyak kelas dunia semacam Shell, Caltex yang berubah menjadi Chevron, TotalEP, BP, CNOOC,SPC,dll dalam mengelola ladang-ladang minyak yang ada di indonesia.

Kesalahan fatal yang dilakukan Pertamina adalah selama menjalankan KSO atau JOB di wilayah indonesia, Pertamina hanya menjadi "penonton" saja tanpa mengambil manfaat penting dari kerja sama tersebut. Akibatnya tidak ada transfer tehnologi dalam kerja sama operasional yang dilakukan dan terlihat kesan bahwa pertamina hanya dijadikan sebagai alat bagi raksasa minyak asing tersebut untuk mengekploitasi kekayaan minyak yang ada di indonesia.

Selayaknya Pertamina harus belajar dari kesalahan tersebut. Bersamaan dengan peluncuran slogan baru pertamina Kerja Keras Adalah Energi Kita, Revisi kebijakan terhadap KSO dan JOB di masa yang akan datang harus menjadi prioritas bagi management Pertamina agar Pertamina bisa mendapat manfaat lebih dari kerjasama yang dilakukan. Transfer tehnologi harus menjadi sebuah persyaratan wajib bagi raksasa minyak dari luar negeri yang tertarik bekerja sama dengan Pertamina.

Penerapan strategic partnertship bisa dilakukan pada Blok Natuna D-Alpha yang menjadi asetpenting bagi Pertamina dan bangsa indoensa mengingat cadangan pasti gas yag dimilikinya. Cadangan pasti terukur di blok ini sebanyak 46 triliun kaki kubik dengan kandungan karbondioksida sebanyak 70 persen dan menjadi salah satu cadangan gas yang terbesar di dunia saat ini dengan total potensi gas mencapai 222 triliun kaki kubik (tcf). Harus diakui bahwa Pertamina belum memiliki tehnologi dalam mengatasi kendala tingginya kandungan karbondioksida di Blok Natuna D-Alpha ini. Dengan semangat Kerja Keras Adalah Energi Kita dan melalui strategic partneship diharapkan bahwa ke depannya Pertamina juga akan mampu memperoleh tehnologi dalam mengatasi kendala di blok tersebut.

1 comments:

  1. Belajar Search Engine mengatakan...

    benar sekali...dengan bekerja keras kita lebih berenergi dan aktifitas terasa ringan